Erdogan Ngambek Hingga Ancam Usir 10 Duta Besar Negara Barat, Salah Satunya Amerika Serikat Kenapa?

25 Oktober 2021, 07:44 WIB
Erdogan Ngambek Hingga Ancam Usir 10 Duta Besar Negara Barat, Salah Satunya Amerika Serikat Kenapa? //Instagram/@rterdogan/

MEDIA BLITAR – Presiden Turki Tayyip Erdogan ngambek dan ancam untuk mengusir 10 duta besar negara-negara Barat persona non grata (sudah tidak diterima) karena mereka mendesak pembebasan tokoh filantropis Osman Kavala.

Perintah itu disampaikan langsung olehnya kepada Kementerian Luar Negeri Turki, pengusiran ini dilandasi kekecewaan Erdogan kepada negara barat.

Baca Juga: Rumeysa Gelgi, Wanita Tertinggi di Dunia Asal Turki

“Saya sudah memberikan perintah yang diperlukan kepada menteri luar negeri dan mengatakan yang harus dilakukan adalah: Kesepuluh duta besar ini semuanya harus dinyatakan persona non grata. Anda akan segera menyelesaikannya,” ujar Erdogan saat berpidato, Sabtu 23 Oktober 2021.

Melansir dari Antara, pengusiran terhadap 10 duta besar itu, yang tujuh di antaranya mewakili pemerintahan negara-negara sekutu Turki di Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), akan menjadi keretakan diplomatik paling parah dengan pihak Barat selama 19 tahun Erdogan berkuasa.

Baca Juga: Valtteri Bottas Rajai GP Turki di Atas Aspal yang Basah

Seperti yang diketahui, Kavala telah empat tahun ditahan di penjara. Ia didakwa mendanai serangkaian protes di seluruh negeri Turki pada 2013, juga dianggap terlibat dalam percobaan kudeta pada 2016

Kavala membantah dakwaan-dakwaan tersebut dan ia tetap ditahan selama persidangan terhadapnya dilaksanakan.

Dalam pernyataan bersama tertanggal 18 Oktober, para duta besar yang diusir oleh Erdogan adalah Kanada, Denmark, Perancis, Jerman, Belanda, Norwegia, Swedia, Finlandia, Selandia Baru, dan Amerika Serikat.

Baca Juga: Banjir Besar Turki Tewaskan 38 Orang, Erdogan Berjanji Segera Gelontorkan Bantuan

Presiden Turki itu menuntut negara-negara itu untuk segera mengeluarkan desakan agar kasus Kavala segera diselesaikan secara adil dan agar sang tokoh dermawan segera dibebaskan.

Duta-duta besar tersebut kemudian dipanggil oleh Kemlu Turki, yang menyebut pernyataan bersama itu sebagai tindakan tidak bertanggung jawab

“Mereka akan tahu dan mengerti Turki. Begitu mereka tidak tahu dan tidak mengerti Turki, mereka harus pergi,” paparnya di depan massa di kota bagian barat laut, Eskisehir.

Pernyataannya itu disambut dengan sorak riuh orang-orang yang hadir dalam acara tersebut.

Hingga kini, kedutaan AS, Jerman, dan Prancis maupun Gedung Putih dan Departemen Luar Negeri AS belum menanggapi permintaan untuk berkomentar.

Baca Juga: Sempat Lakukan Pembicaraan Dengan Erdogan Terkait Palestina, Jokowi Mengutuk Keras Serangan Israel

Erdogan sebelumnya mengatakan bahwa ia berencana bertemu dengan Presiden AS Joe Biden pada KTT G20 di Roma pekan depan.

Kemlu Norwegia, sementara itu, mengatakan bahwa kedutaannya di Ankara belum menerima pemberitahuan dari pihak berwenang Turki soal pengusiran.

"Duta besar kami belum melakukan sesuatu yang bisa dikenai pengusiran," kata kepala komunikasi Kemlu Norwegia, Trude Maaseide, kepada Reuters melalui surel.

Kavala tahun lalu dibebaskan dari dakwaan terlibat dalam rangkaian aksi protes pada 2014. Namun, putusan itu dibatalkan tahun ini.

Dakwaan terhadapnya kemudian bahkan ditambah dengan kasus terkait percobaan kudeta.***

Editor: Annisa Aprilya Putri

Tags

Terkini

Terpopuler