MEDIA BLITAR - Banyak orang yang masih penasaran dengan profil biodata Ni Wayan Apriliani Putri mahasiswi Universitas Mataram yang melakukan aksi tidak terpuji saat menjalankan KKN di Desa Kayangan.
Pada tanggal 23 Juli 2023, sebuah peristiwa mengejutkan terjadi di Desa Kayangan, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara, NTB.
Seorang mahasiswi Universitas Mataram (Unram) bernama Ni Wayan Apriliani Putri, yang sedang menjalani program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Unram 2023 di desa tersebut, mendapat respon negatif dari warga setelah video kontroversialnya tersebar luas melalui akun Instagram @kkn.desakayangan2023.
Mahasiswi KKN Unram Digeruduk Warga karena Kontroversi Video
Dalam video tersebut, terlihat Ni Wayan Apriliani Putri bersama seorang rekan KKN Unram 2023 sedang bercanda saat memasak mi instan.
Namun, saat ia ditelepon oleh seseorang yang diduga berkepentingan dengan agenda kegiatan KKN Desa Kayangan, sikapnya berubah.
Ia merasa dikejar waktu dan diminta untuk datang lebih awal. Saat merasa tertekan, ia mengeluarkan pernyataan yang kontroversial, yaitu menyebut tidak ada yang cantik di Desa Kayangan.
Permintaan Maaf Ni Wayan dan Penghapusan Akun Instagram
Karena video tersebut menjadi viral, warga Desa Kayangan merasa tersinggung dan marah besar. Mereka menggeruduk posko KKN Unram 2023 di Balai Desa Kayangan untuk menuntut klarifikasi.
Meskipun Ni Wayan Apriliani Putri telah meminta maaf melalui akun Instagram @kkn.desakayangan2023, namun akun tersebut sudah tidak dapat ditemukan lagi.
Profil Ni Wayan Apriliani Putri
Banyak yang penasaran tentang sosok Ni Wayan Apriliani Putri setelah insiden tersebut. Ni Wayan Apriliani Putri adalah mahasiswi Universitas Mataram yang dipilih untuk mengikuti program KKN Unram di seluruh wilayah NTB.
Ia bersama rekan-rekannya ditugaskan ke Desa Kayangan, Lombok Utara, dan akan menjalankan program tersebut hingga Agustus 2023.
Kondisi Pasca Peristiwa dan Penyampaian Permohonan Maaf
Setelah situasi menjadi cukup tegang, Ni Wayan Apriliani Putri didampingi perangkat desa dan pihak kepolisian yang mengamankan amukan massa.
Ia kemudian menyampaikan permohonan maaf secara langsung di depan warga Desa Kayangan. Kapolsek Kayangan, IPTU Hadi Suprayitno, menyatakan bahwa situasi warga desa telah kembali normal dan kondusif pasca penggerebekan.
Insiden kontroversial yang melibatkan Ni Wayan Apriliani Putri ini menjadi pelajaran bagi para mahasiswa KKN dan masyarakat secara umum.
Penting bagi setiap individu untuk berhati-hati dalam menggunakan media sosial dan berkomunikasi dengan baik, terutama saat berada di lingkungan yang berbeda dengan latar belakang budaya dan sosial yang beragam.
Acara KKN Desa Kayangan 2023 Unram yang seharusnya menjadi momen berharga dalam pembelajaran dan pengabdian, justru tercoreng oleh insiden ini.
Semoga kejadian ini dapat menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk lebih berempati dan menghargai keberagaman dalam setiap situasi dan lingkungan.***