Soroti Perjuangan Anti Korupsi di Negeri Sendiri, Novel Baswedan: Apa Nggak Aneh

12 Mei 2021, 18:47 WIB
Penyidik senior KPK Novel Baswedan.* /Antara Foto/Dhemas Reviyanto/aa

MEDIA BLITAR – Beberapa waktu terakhir, ramai tentang kabar penonaktifan beberapa pegawai KPK, tak terkecuali penyidik senior Novel Baswedan.

Baru-baru ini, Novel Baswedan pun ikut menyoroti bagaimana perjuangan Indonesia dalam melawan korupsi yang ada di negerinya sendiri.

Berawal saat Novel Baswedan membalas cuitan dari pemilik akun @paijodi saat mengenang momen penganugragan untuk memberikan penghargaan Perdana Internasional Anti-Corruption Champion Fund (PIACCF) dari Perdana Menteri Malaysia kepada Novel Baswedan pada 11 Februari 2020.

Baca Juga: BATAL! Masjid Istiqlal Resmi Tidak Gelar Sholat Idul Fitri tahun Ini, Berikut Alasannya

Dalam unggahan @paijodi tersebut, terlihat Novel Baswedan menerima penghargaan sebagai bentuk dedikasi dalam upaya pemberantasan korupsi yang ada di Indonesia.

Sementara itu, @paijodi tersebut turut menuliskan utas tentang sosok Novel Baswedan di balik penerimaan penggargaan tersebut. Beberapa utas tersebut, dituliskan sebagai berikut.

“11 Februari 2020, saya mendampingi Novel Baswedan menerima penghargaan PIACCF Award dari Perdana Menteri Malaysia saat itu, Tun @jogja_lowker, atas dedikasinya memberantas korupsi. Hari ini, @nafrizal dinista oleh pimpinan lembaganya sendiri, @KPRI, dengan SK non-pekerjaan.”

Baca Juga: Tengku Zulkarnain Wafat, Sumpah Ahok Trending hingga Disorot Netizen: Tolong Sudahi Sumpahnya Pak Ahok

“Novel adalah penegak hukum pertama dan satu2nya yang menerima penghargaan tersebut, bersama2 dg alm. Kevin Morais (Jaksa pada MACC, KPK Malaysia), yang meninggal dibunuh dan dicor semen ke dalam tong. Haruskah dedikasi itu dihancurkan oleh tes yg masih diragukan kredibilitasnya?”

“Dimanapun di dunia ini, perlawanan terhadap korupsi itu tidak pernah mudah. Korupsi hanya bisa dilakukan oleh orang2 yang punya uang, kuasa dan kewenangan. Seorang Novel saja sudah mengalami banyak hal hingga kehilangan sebuah matanya, tapi hal itu tak pernah membuatnya surut.”

“Kalaulah coba diperbandingkan, ga ada yg pernah mengalami hal2 yang lebih buruk dari yang dialami oleh Novel di dalam @KPK_RI sendiri. Bahkan jika diperbandingkan dg para komisioner KPK sendiri. Hal itu karena integritas dan sikap konsistennya dalam menangani perkara2 korupsi.”

Baca Juga: Gubenur Jakarta Membuka Beberapa Tempat Wisata di DKI Jakarta, Dengan Syarat Khusus Warga BerKTP Ibukota

Unggahan yang menunjukkan keheranan Novel Baswedan yang dipecat dari KPK.* Tangkap layar Twitter.com/@nazaqistsha

Sementara itu, menanggapi cuitan @paijodi, Novel Baswedan dengan akun Twitter @nafrizal menuliskan balasan, “Apa nggak aneh, perjuangan anti korupsi seperti dimusuhi di negeri sendiri, justru dihormati di internasional.

Dan seperti yang diketahui, jika Novel Baswedan dinonaktifkan dari tugasnya di KPK karena dinyatakan tidak lolos tes wawan kebangsaan (TWK).

Baca Juga: Dibalik Kasus Suap Jual Beli Jabatan Pemkab Nganjuk, KPK Ungkap sejumlah Fakta Novi Rahman Hidayat

Sementara itu dalam cuitan Novel Baswedan yang lain, menuliskan, “Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), bukan tes kompetensi atau tes utk seleksi. Dlm UU 19/2019 dan Putusan MK jelaskan pasak KPK mjd ASN hanya bersifat peralihan yg tdk boleh merugikan pegawai KPK. Tp digunakan utk singkirkan 75 pasak, bbrp sdg tangani kasus besar.

***

Editor: Arini Kumalasari

Tags

Terkini

Terpopuler