MEDIA BLITAR – Semua orang tentu tidak asing dengan nama bumbu dapur garam ataupun MSG. Kedua bahan bumbu dapur tersebut hampir tidak pernah absen saat dipakai untuk memasak makanan yang kita santap sehari-hari.
Garam digunakan untuk membuat masakan terasa gurih saat dimakan sedangkan MSG lebih sering digunakan sebagai penyedap rasa saat memasak.
Guru Besar Bidang Keamanan Pangan dan Gizi dari Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB, Prof Dr. Ir. Ahmad Sulaeman, MS, C.Ht mengatakan bahwa bumbu umami seperti MSG dapat menjadi alternatif pengganti garam.
Baca Juga: LINK LIVE STREAMING Mola TV Aston Villa vs Leeds United Liga Inggris Sabtu, 24 Oktober 2020
Dilansir dari antaranews 23 Oktober 2020, "Untuk menyiasati pengurangan asupan garam atau diet rendah garam, kita dapat mengganti penggunaan sebagian garam dengan bumbu umami seperti MSG," ujar Ahmad Sulaeman dalam siaran pers di Jakarta pada Jumat.
“MSG terdiri dari asam glutamat 78 persen, natrium 12 persen, dan air 10 persen, dan merupakan zat gizi. Asam glutamat banyak terkandung dalam bahan makanan kita sehari-hari seperti telur, ikan, daging, dan juga sayuran,” lanjut Ahmad Sulaeman.
Baca Juga: Update MotoGP 2020: Tekanan Meningkat untuk Empat Balapan Tersisa di MotoGP 2020
"MSG bukan unsur kimia yang berbahaya. Bahan bakunya dari tetes tebu melalui proses fermentasi. MSG juga baik sebagai pengganti garam karena bisa membuat makanan memiliki cita rasa yang tinggi, namun rendah garam,”tambahnya.
Kandungan natrium pada MSG itu hanya sepertiga kandungan natrium pada garam dapur normal. Sudah banyak juga penelitian terdahulu yang membuktikan bahwa penggunaan MSG bermanfaat untuk membantu penurunan asupan garam namun tetap menjaga palatabilitas makanannya.