Apa Perbedaan Bromat dengan BPA? Sama-sama Berbahaya Bagi Kesehatan, Pengaruhi Kanker hingga Perkembangan Jani

- 29 Februari 2024, 23:18 WIB
Apa Perbedaan Bromat dengan BPA? Sama-sama Berbahaya Bagi Kesehatan, Pengaruhi Kanker hingga Perkembangan Jani
Apa Perbedaan Bromat dengan BPA? Sama-sama Berbahaya Bagi Kesehatan, Pengaruhi Kanker hingga Perkembangan Jani /Pixabay/Michal Jarmoluk/

 

MEDIA BLITAR - Senyawa kimia seperti bromat dan BPA (Bisphenol A) telah menjadi sorotan utama dalam perbincangan mengenai kualitas air minum dan bahan kemasan. Proses pembentukan bromat terjadi saat ozon bereaksi dengan bromida yang ada secara alami di dalam sumber air, terutama selama proses pengolahan dan penyaringan air minum.

Hal ini menimbulkan keprihatinan karena bromat dianggap berbahaya bagi kesehatan manusia dan dapat meningkatkan risiko kanker, seperti yang diungkapkan oleh Hermawan Seftiono dari Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI).

Bahaya Bromat dalam Air Minum

Menurut Hermawan Seftiono, penting untuk secara teratur menguji dan menganalisis air tanah untuk memastikan tidak terjadi peningkatan kadar bromat yang berbahaya.

Faktor-faktor seperti konsentrasi ozon yang digunakan dalam pengolahan air, jumlah bromida yang terdapat dalam air tanah, tingkat keasaman, dan waktu kontak antara bromida dan ozon semuanya berkontribusi terhadap pembentukan bromat.

Oleh karena itu, ada batasan-batasan aman yang diatur oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk mengontrol kadar bromat dalam produk pangan.

Peran BPA dalam Bahan Kemasan

Di sisi lain, BPA merupakan bahan kimia yang umumnya digunakan dalam produksi plastik polikarbonat dan resin epoksi. Senyawa ini telah dikenal sejak tahun 1950-an dan sering digunakan dalam pembuatan botol minum, kemasan air minum, perlengkapan bayi, dan berbagai produk plastik lainnya. Namun, BPA memiliki potensi bahaya bagi kesehatan karena kemampuannya meniru hormon estrogen dan tiroid dalam tubuh manusia.

Dampak Kesehatan dari BPA

Paparan BPA dalam kadar tinggi dapat mengganggu sistem hormon dalam tubuh manusia. Senyawa ini dapat berinteraksi dengan reseptor estrogen dan tiroid, memengaruhi berbagai proses biologis seperti pertumbuhan, perbaikan sel, perkembangan janin, metabolisme tubuh, dan reproduksi. Oleh karena itu, keberadaan BPA dalam bahan kemasan plastik menjadi perhatian serius dalam upaya menjaga kesehatan masyarakat.

Upaya Perlindungan Kesehatan Masyarakat

Dengan semakin meningkatnya kesadaran akan potensi bahaya bromat dalam air minum dan BPA dalam bahan kemasan plastik, penting bagi otoritas terkait dan produsen untuk terus memantau dan mengatur kadar senyawa-senyawa berbahaya ini. Langkah-langkah pencegahan, termasuk pengujian rutin air minum dan penelitian terhadap bahan kemasan yang lebih aman, merupakan upaya yang perlu dilakukan untuk melindungi kesehatan masyarakat dari dampak negatif bromat dan BPA.

 

Editor: Ludvia Tria Fitriani


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x