Tidak Mandi Pakai Sabun Selama 5 Tahun, Dokter di AS Tetap Terlindung Dari Virus dan Bakteri

- 30 Juli 2020, 13:14 WIB
DOKTER sekaligus dosen Sekolah Kedokteran Yale, James Hamblin mengaku sudah tak mandi dengan sabun selama lima tahun terakhir.* /Kolase Instagram/jameshamblin dan pixabay
DOKTER sekaligus dosen Sekolah Kedokteran Yale, James Hamblin mengaku sudah tak mandi dengan sabun selama lima tahun terakhir.* /Kolase Instagram/jameshamblin dan pixabay /

MEDIA BLITAR - Mandi merupakan cara yang paling baik untuk menjaga atau merawat kulit tubuh tetap bersih dan terjaga kelembabannya.

Namun ada yang aneh saat banyak orang tergila-gila dengan berbagai macam sabun dan perawatan kulit, ternyata ada pula yang berusaha menghindarinya.

Salah satunya adalah seorang dokter sekaligus dosen di Sekolah Kedokteran Universitas Yale di New Haven, Connecticut, Amerika Serikat (AS), yang sudah tidak memakai sabun kurang lebih selama lima tahun.

Baca Juga: Predator Fetish Kain Jarik Berkedok Riset, Korban Dibungkus Seperti Pocong, Viral di Media Sosial

Dokter tersebut mengatakan bahwa dirinya hanya menghindari sabun mandi dan perawatan wajah. Namun dirinya tetap menyarankan masyarakat menggunakan sabun kala mencuci tangan, apalagi di masa pandemi Covid-19.

Seperti dikutip MEDIA BLITAR dari The Guardian, pria bernama James Hamblin (37) ini mengaku banyak orang yang merasa jijik saat tahu kebiasaannya itu.

"Ini adalah satu dari sebagian orang yang kuingat merasa baik-baik saja berkata pada seseorang bahwa mereka itu menjijikan. Jujur, bagiku itu luar biasa," tuturnya.

Baca Juga: Dokter Sony Putrananda, Dokter Ternama di Blitar Meninggal Dunia Karena Terpapar Covid-19

Terlepas dari penilaian orang lain, James mengaku dirinya bukanlah orang yang benar-benar higienis.

Kendati demikian, ia sudah rajin mencuci tangannya dengan sabun jauh sebelum pandemi Covid-19 melanda dunia.

Uniknya, pria yang juga menulis konten kesehatan dan pengisi podcast majalah AS The Atlantic itu terlihat sangat awet muda dibanding lelaki sepantarannya.

Baca Juga: Foto Seksi dan Beberapa Fakta Menarik Tentang Artis Vernita Syabilla Yang Sedang Ramai Dibicarakan

James sendiri tak mendadak mencoret sabun dari dalam daftar alat mandinya.

Ia menguranginya secara perlahan-lahan sejak dirinya mengejar karir sebagai penulis.

Ketika itu, James pindah dari California ke Brookly, New York dan perlu mengirit banyak hal, mulai dari uang, waktu, tenaga, hingga ruang di dalam apartemen.

Baca Juga: Bacaan Niat dan Tata Cara Sholat Idul Adha Serta Keutamaannya

"Saya mulai belajar mengenai ilmu mikrobioma baru dan memutuskan untuk mencobanya sedikit demi sedikit," ungkapnya.

Mikrobioma adalah triliunan mikroba yang hidup bersimbiosis di dalam kulit dan isi perut manusia.

Para ahli mikrobiologi sendiri akhir-akhir ini mendapati makhluk hidup tersebut ternyata punya peran penting dalam hidup kita.

Baca Juga: Babak Akhir Keputusan Kepolisian, Terkait Kasus Narkoba Yang Menjerat Model Cantik Catherine Wilson

Salah satunya ialah dalam sistem imunitas tubuh kita. Mikroba tersebut bisa melindungi manusia dari patogen seperti virus dan bakteri.

Dengan begitu, manusia lebih jarang terkena penyakit autoimun seperti eksim.

Sabun sendiri dianggap mematikan bagi mikroba karena menghilangkan minyak kulit yang menjadi makanan mereka.

Baca Juga: Artis VS Ditangkap Terkait Dugaan Prostitusi di Lampung, Vitalia Shesya Bantah Tudingan Netizen

James yang telah menjalani lima tahun kehidupan tanpa sabun pun merasakan dampak positifnya. Kunci kesuksesannya ialah 'perubahan yang perlahan'.

"Kulit saya pelan-pelan tak begitu berminyak dan saya semakin sedikit mengalami eksim. Saya tak wangi seperti pohon pinus atau lavender, tetapi juga tidak bau ketek yang seperti bawang," kata James.

Uniknya, pacarnya menyebut bahwa sang dokter memiliki bau badan seperti manusia

"Bau dia seperti manusia," imbuh pacarnya.***

Editor: Ninditoo

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x