Dalam kondisi empty sella, CSF telah bocor masuk ke dalam sella turcica, yang kemudian memberi tekanan pada kelenjar pituitari. Hal ini menyebabkan kelenjar pituitari menyusut atau menjadi rata.
Seseorang bisa mengalami empty sella tanpa gejala apa pun, dan kelenjar pituitari tetap berfungsi sebagaimana mestinya.
Baca Juga: Apa itu Slebew? Begini Arti Slebew, Bahasa Gaul yang Dipopulerkan oleh Jeje
Ketika seseorang mengalami empty sella dan kelenjar pituitarinya tidak berfungsi dengan baik, maka kondisi ini disebut empty sella syndrome.
Seseorang dengan empty sella syndrome dapat mengalami ketidakseimbangan hormon, penglihatan buram, dan sering sakit kepala.
Macam empty sella syndrome Berdasarkan penyebabnya, ESS terbagi menjadi dua jenis, yaitu primer dan sekunder:
ESS primer: kelenjar pituitari yang mengecil tanpa diketahui penyebabnya.
Kasus ini paling banyak ditemukan pada wanita dengan obesitas dan tekanan darah tinggi. ESS primer ditandai dengan akumulasi cairan otak di sella turcica.
ESS sekunder: kelenjar pituitari mengecil akibat mutasi genetik, kecelakaan, terapi radiasi, atau operasi.