Waspada Kekerasan Simbolik Berkedok Pembuktian Cinta! Pahami Risikonya

- 20 Juni 2022, 10:47 WIB
Waspada Kekerasan Simbolik Berkedok Pembuktian Cinta! Pahami Risikonya
Waspada Kekerasan Simbolik Berkedok Pembuktian Cinta! Pahami Risikonya /instagram/@pemkab_blitar/

MEDIA BLITAR - Kekerasan seksual berawal dari kekerasan simbolik dalam konteks hubungan dengan pacar atau pasangan.

Kekerasan simbolik sering terselubung dalam bentuk-bentuk pembuktian cinta.

Kekerasan simbolik adalah bentuk kekerasan yang sangat halus yang membuat korban tidak menyadari bahwa sedang mengalaminya.

Baca Juga: Biodata Hwang Min Hyun Pemeran Seo Yul Dalam Alchemy Of Souls, Sempat Dikira Cha Eun Woo Astro

Pemerintah Kabupaten Blitar melalui akun Instagram-nya yaitu @pemkab_blitar membagikan informasi mengenai kekerasan simbolik.

Pemerintah Kabupaten Blitar mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai hal tersebut.

Inilah beberapa kalimat sebagai contoh kekerasan simbolik.

Baca Juga: Jaehyun NCT, Songkang, dan Win Metawin Tampil Menawan saat Hadiri ‘Prada Spring-Summer 2023’ di Milan

"Aku ngelakuin ini cuma sama kamu, semua ini kulakukan karena cuma kamu yang aku sayang,"

"Buktikan dong kalau kamu cinta sama aku, aku ini pacar kamu, masa aku nyentuh kamu aja nggak boleh?."

Kemudian korban kekerasan simbolik biasanya secara sukarela melakukan pengorbanan demi kebahagiaan orang lain, karena merasa merasa berhutang dalam hubungan yang bertimbal balik.

Baca Juga: Mengenal Miqat, Pahami Pengertian dan Jenisnya

Hal ini biasa disebut dengan budaya "nggak enakan".

Mengutip informasi dari Pemkab Blitar, kekerasan simbolik bisa mengakibatkan beberapa risiko.

Risiko yang disebabkan meliputi KDRT, 53% perkawinan di bawah umur 18 tahun menderita mental disorder/depresi, dan memiliki 2× risiko kematian saat melahirkan.

Selain itu juga berisiko 17,2% lebih besar mengalami kanker serviks dan 30,9% lebih mengalami kanker payudara.

Baca Juga: Siap Comeback Melalui Drama Terbaru, 5 Drama Bae Suzy Ini Punya Alur Cerita Seru!

"Pilihan ada di tanganmu! Generasi cerdas generasi berani bersikap. Jangan lakukan seks sebelum menikah. Katakan tidak pada perkawinan anak," tulis Pemkab Blitar.

Pemkab Blitar juga mengingatkan bahwa kita bertanggungjawab atas diri kita sendiri.

Pastikan keputusan dibuat dengan pemikiran yang matang, bukan berdasarkan pendapat orang lain.

Masih banyak mimpi yang menunggu di masa depan. Sehingga perlu dalam memprioritaskan hal-hal yang menghadirkan kebaikan di masa depan. ***

 

Editor: Arini Kumalasari

Sumber: Pemkab Blitar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah