Arti Makna Ketupat Lebaran Tradisi Islam di Pulau Jawa Peninggalan Sunan Kalijaga Usai Hari Raya Idul Fitri

- 5 Mei 2022, 07:50 WIB
Arti Makna Ketupat Lebaran Tradisi Islam di Pulau Jawa Peninggalan Sunan Kalijaga Usai Hari Raya Idul Fitri
Arti Makna Ketupat Lebaran Tradisi Islam di Pulau Jawa Peninggalan Sunan Kalijaga Usai Hari Raya Idul Fitri /youtube.com/ Dunia Tanaman

Sang Sunan membudayakan dua ba’da usai menjalani ibadah puasa di bulan Ramadhan yakni, ba’da Lebaran dan ba’da Kupat yang dimulai seminggu setelah lebaran.

Pada dasarnya, kata ketupat merupakan filosofi Jawa dari kata kupat singkatan dari 'Ngaku Lepat' dan 'Laku Papat'.

Arti dari Ngaku Lepat adalah mengakui kesalahan. Sementara, Laku Papat memiliki arti empat tindakan atau perlakuan.

Baca Juga: Tanpa Disadari! Ini Hal Buruk Tanya ‘Kapan Nikah’ saat Berkumpul, Ustadz Abdul Somad Buka Suara

Bagi adat Jawa, ngaku lepat lebih dikenal sebagai tradisi sungkeman atau silaturahmi. Sungkem yang dimaksud memiliki banyak arti seperti, bersikap rendah hati, memohon keikhlasan, pengampunan orang lain dan menghormati orang tua.

Sedangkan, Laku Papat mempunyai empat makna diantaranya, Luberan, Lebaran, Leburan dan Laburan.

Arti lebaran maksudnya berakhir waktu puasa di bulan suci Ramadhan. Sementara, arti Luberan yakni melimpah yang artinya mengajak untuk bersedekah kepada kaum miskin sekaligus mengeluarkan zakat fitrah.

Baca Juga: Rekomendasi Balasan Ucapan Pesan Idul Fitri, Sampaikan Salam Hangat Penuh Kemenangan

Arti kata Luberan mempunyai maksud lebur atau sudah habis. Artinya, dosa maupun kesalahan dilebur habis. Hal itu karena setiap umat Islam dituntut untuk saling memaafkan.

Kemudian, Laburan berasal dari kata labor yang diumpamakan seperti kapur yang biasa digunakan sebagai penjernih air maupun pemutih dinding. Maksud Laburan yakni, manusia dituntut untuk menjaga kesucian lahir dan batin.

Halaman:

Editor: Arini Kumalasari

Sumber: Mataram Pikiran-Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x