Network
MEDIA BLITAR – Masyarakat Indonesia tentunya tak asing lagi dengan penggunaan kompor gas karena sebagian besar masih sering menggunakannya untuk keperluan memasak sehari-hari.
Namun tidak banyak yang tahu ternyata memasak dengan menggunakan kompor gas ternyata berbahaya bagi kesehatan dan bahkan dapat memicu asma dan penyakit pernapasan lainnya.
Menurut studi terbaru dari Stanford University, ternyata terungkap bahwa kompor gas menimbulkan bahaya bagi manusia karena memicu asma dan penyakit pernapasan lain serta jauh lebih merusak lingkungan.
Berdasarkan peneliti yang melakukan studi tersebut, ternyata kompor gas mengeluarkan zat hidrokarbon metana baik ketika sedang nyala maupun dalam keadaan mati.
Oleh karenanya dalam kurun waktu periode 20 tahun, zat metana yang keluar dari kompor gas dapat menyebabkan kerusakan iklim atau lingkungan sama seperti penggunaan 500 ribu mobil bertenaga gas.
Selain itu efek metana tidak hanya berpengaruh terhadap iklim atau lingkungan, namun juga bisa berdampak pada pemilik rumah.
Baca Juga: 3 Shio Berikut Ini Akan Memberikan Keberuntungan Rezeki Melimpah di Bulan Februari 2022
Dari hasil studi itu juga, ditemukan bahwa keluarga yang tidak menggunakan penghisap asap dapur atau memiliki ventilasi udara yang buruk saat menggunakan kompor gas dalam hitungan menit dapat melampaui tingkat keamanan nitrogen dioksida.
"Ada dorongan yang semakin besar bagi pemilik rumah untuk mengganti kompor gas mereka dengan model listrik, tetapi ini adalah perjuangan yang berat. Kompor gas dinilai lebih cepat panas dan memudahkan memasak di rumah," kata peneliti seperti dilansir dari laman Fortune pada Jumat 28 Januari 2022.
Sementara itu ternyata penggunaan kompor gas tidak hanya popular di Indonesia, namun juga masih populer di kalangan warga Amerika.
Baca Juga: 16 Pemeran Drama Korea Pachinko yang Kisahnya Diadaptasi Karya Best Seller Nasional Tahun 2017
Dalam catatanya, peneliti menyebutkan bahwa ada lebih dari jumlah 40 juta rumah di seluruh AS yang masih menggunakan kompor gas di rumah mereka.
Meski Studi Stanford termasuk studi skala kecil karena mengukur emisi kompor gas dari 53 rumah di tujuh county Californian, namun hasilnya dapat diekstrapolasi untuk menunjukkan dampak yang lebih besar.
Kini beberapa negara bagian disebutkan telah berupaya mengambil tindakan dalam beberapa bulan terakhir untuk melakukan perubahan, seperti kota New York yang melarang sambungan gas di semua gedung baru.
Baca Juga: Sedang Tayang Live Streaming RCTI MasterChef Indonesia season 9: Chef Juna Bikin Peserta Tremor
Selain itu di Massachusetts dan California kuga telah ikut mendorong warganya untuk beralih dari kopmpor gas.
Sedangkan negara bagian lain seperti Arizona, Georgia, Florida, dan Texas disebut telah mengeluarkan undang-undang yang melarang dan membatasi penggunaan kompor gas di kota.***
