Islam mengajarkan keseimbangan antara dhohir dan batin yang harus diperbaiki agar hidup di dunia bisa seimbang. Letak memperbaiki hati salah satunya dengan mencari ilmu tentang agama dan berkumpul di majlis dzikir.
“Kita lahir tidak dalam keadaan kosong kita lahir sudah membawa islam (iman). Seiring dengan perjalanan waktu iman ini bisa mati, tetapi bisa dihidupkan lagi dengan mengikuti majelis ilmu, majlis dzikir” tegas ustadz Abdul Somad.
Diibaratkan seperti tumbuhan yang kita tanam, biji yang kita sebar bisa tumbuh dengan baik apabila kita rawat, kita siram dan kita beri pupuk. Setelah tumbuh maka akan bertunas yang akan menghasilkan buah yang bisa dikonsumsi.
Bagaimana dengan keimanan seseorang?
Iman mati karena tidak diisi dengan ilmu, maka itu seseorang harus mengisi keimanan dengan mengikuti majlis-majlis ilmu dan majlis dzikir. Karena majlis dzikir adalah tempat turunnya rahmat dan barokah.
Untuk bisa menghasilkan pribadi yang iman, maka harus dipupuk dengan mengamalkan dzikir yang telah diikuti dalam majlis dzikir tersebut dengan hati yang ikhlas.
Baca Juga: Ustadz Abdul Somad Masuk Penjara Bersama Muhammad Kece dan Yahya Waloni, Begini Faktanya
Kesimpulan dalam kajian hari ini adalah, jangan menjadi seperti ayam yang mati ditengah-tengah bahan makanan. Kita harus senantiasa mendatangi majelis ilmu untuk belajar tentang agama dan memupuk keimanan.
Makna mati disini bukanlah mati dalam arti yang sebenarnya, tetapi dengan kita tidak mendatangi majelis ilmu dan majlis dzikir yang ada disekitar kita yang menyebabkan ‘matinya’ iman.