“Tapi setelah punya anak keadaan berubah, akhirnya ibadah sunnahnya menjadi berkurang dari biasanya,” katanya.
Menurut penuturan Buya Yahya, hal tersebut tidak menjadi persoalan dan tetap dalam keadaan istiqomah. Sebab memang ada suatu kondisi yang tidak memungkinkan pelaksanaannya seperti biasanya.
Baca Juga: Dosa Zina Paling Susah Dihapus, saat Taubat Hindari Hal Ini Ujar Buya Yahya
Sedangkan, seseorang yang istiqomah apabila menghadapi kondisi berbeda. Maka dirinya, akan kembali melaksanakan ibadah seperti semula.
Tidak hanya itu, orang yang beristiqomah apabila melewatkan ibadah yang biasa dilaksanakan, maka dia akan menggantinya dengan jenis ibadah lain.
Buya Yahya juga memberikan contoh, ketika seseorang tidak dapat melaksanakan sholat sunnah, dia akan menggantinya dengan dzikir sekaligus bershalawat.
Baca Juga: Bagaimana Cara Mengetahui Seseorang Akan Meninggal Dunia? Buya Yahya Menjawab
Sedangkan perihal beribadah sebagai bentuk menuruti keinginan hawa nafsu tandanya dicontohkan, misal seseorang terbiasa berjamaah untuk menjalankan ibadah sholat di masjid. Namun, dalam keadaan tertentu orang tua tiba-tiba sakit dan meminta untuk menemaninya.
Kemudian orang tersebut tetap memaksakan diri untuk tetap sholat di masjid dengan beralasan menjaga keistiqomahan. Menurut Buya Yahya, hal tersebut menuruti hawa nafsu.
“Itu tergolong menuruti hawa nafsu, karena menyakiti ibunya dengan menolak permintaannya,” ujar Buya Yahya.