Network
MEDIA BLITAR – Sebelum menjalankan ibadah puasa umat muslim harus dilakukan dengan mandi besar yang berfungsi untuk mensucikan diri dari kotoran dalam menyambut Ramadhan.
Menjalankan mandi besar sangatlah penting sebelum dimulai puasa dengan cara dimulai melalui keramas hingga membersihkan lainya dari najis yang menempel ditubuh.
Baca Juga: Apakah Gigi Terasa Asin Dapat Membatalkan Puasa? Berikut Jawaban Buya Yahya
Namun, bagi umat muslim tentu sangat berbahagia dengan datangnya bulan suci Ramadhan yang harus memperbanyak bacaan-bacaan doa, dzikir, dan termasuk mandi besar yang ada caranya sendiri.
Mandi besar sendiri nama lainnya yaitu junub, dikutip MediaBlitar melalui artikel Cirebon.Pikiran-Rakyat.com, yang sebagaimana doa mandi besar sebagai berikut:
Baca Juga: Penjual Nasi Kuning Asal Samarinda, Mendadak Viral di Video Hanya Mirip Dengan Oppa – Oppa Korea
Doa mandi keramas sebelum puasa Ramadhan
“Nawaitu Gusial Lidhukhuli Romdhoona sunatallillahi ta’ala.”
Artinya: Saya berniat mandi sunah sebelum Ramadhan karena allah ta’ala.
Berikut ini beberapa tata cara mandi besar sebelum menjalankan ibadah puasa, seperi berikut:
- Membacakan niat
- Membersihkan telapak tangan
- Membersihkan kemaluan
- Berwudhu
- Membasahi rambut sampai keakar akarnya
- Basuhi seluruh tubuh sampai semua rata terkena air
Baca Juga: Tidak Hanya Diwajibkan, Inilah Manfaat Berpuasa Bagi Kesehatan, Rugi Meninggalkan Jika Masih Mampu
Sebaiknya mandi besar dilakukan sebelum menjelang waktu pelaksanaan bulan suci Ramadhan dan mandi besar sebaiknya dilakukan saat sore hari waktu mendekati hari esok yang mengawali bulan puasa.
Berikut doa menyambut Ramadhan dalam Bahasa Indonesia, seperti berikut:
“Allahumma sallimni ila Ramadhan, wa sallim li Ramadhan, wa tasallamhu minni mutaqabbalan.”
Artinya: Ya allah, sampaikanlah aku dengan selamat ke Ramadhan, sampaikan Ramadhan kepadaku, dan terimalah amalku di bulan Ramadhan.
Baca Juga: Diam-diam Nagita Slavina Bermain Api Punya Pria Simpanan, Rumah Tangga Raffi Ahmad Diujung Tanduk?
Barangsiapa mandi junub yang dilakukan pagi hari atau seseorang wanita yang sedang haid atau yang belum bersuci dari haid pada pagi harinya, tetap boleh berpuasa dan diaggap sah pada esok hari ia berpuasa.
Namun, ada tradisi Ramadhan yang mandi di empang, kolam atau pemandian umum tidak diberi contoh Rasullah SAW dan selama bulan Ramadhan memperbanyak bacaan Al-quraan dan memperdalam pemahaman isinya.
Selain itu, bulan Ramadhan tidak hanya berpuasa saja tetapi juga melakukan sholat sunnah malam, melakukan itikaf dimasjid yang melakukan berdiam diri di masjid yang merupakan tafakur, tadabbur dan zikir serta memperbanyak amalan shaleh dibulan Ramadhan.***
