MEDIA BLITAR – Kecemasakan merupakan hal umum yang sering terjadi pada seseorang. Banyak hal yang perlu dicemaskan, misalnya cemas mengenai kondisi kesehatan, relasi sosial, karir, ujian, kondisi lingkungan dan sebagainya.
Kecemasan normal apabila hal tersebut mendorong seseorang untuk melakukan pemeriksaan medis atau memotivasi untuk melakukan perubahan.
Namun, kecemasan bisa jadi abnormal apabila tingkatannya tidak sesuai dengan proporsi ancaman.
Baca Juga: Bocoran Drama Korea The Good Bad Mother Episode 10: Mi Joo Ungkap Identitas Ayah Kandung Si Kembar?
Anxiety disorder atau gangguan kecemasan merupakan suatu keadaan khawatir bahwa akan ada sesuatu yang buruk terjadi.
Anxiety diseorder adalah rasa cemas dan takut berlebihan yang berlangsung intens dalam jangka waktu panjang dan dapat menganggu kegiatan sehari-hari.
Dikutip dari jurnal “Memahami gangguan kecemasan: jenis-jenis, gejala, perspektif teoritis dan Penanganan”, ada bebrapa tipe anxiety disorder yang harus kamu ketahui.
Baca Juga: Kejutkan Publik, Wisatawan Asal Jerman Tanpa Busana Menerobos Panggung saat Pementasan Tari di Ubud
1. Gangguan panik
Gangguan panik ditandai dengan munculnya serangan panik yang berulang dan tidak terduga.
Serangan ini disertai dengan gejala fisik berupa jantung berdebar lebih cepat, banyak mengeluarkan keringat, nafas cepat, lemas, sesak nafas, dan pusing.
Secara biologis gangguan panik dapat diturunkan dari kelurga. Bagi penderita gangguan panic, kecemasan dianggap sebagai sesuatu yang tidak dapat dikendalikan dan tidak dapat diprediksi.
Kemungkinan lain kepanikan terjadi pada orang yang memiliki kecemasan tinggi. Kesalahan dalam menginterpretasi yang bersifat merusak stimuli dapat mempengaruhi gangguan kepanikan.
2. Gangguan cemas menyeluruh atau generalized anxiety disorder (GAD)
GAD muncul pada pertengahan remaja hingga umur dua puluhan dan akan berlangsung seumur hidup. Orang yang mengalami GAD adalah pencemas kronis, mereka mencemaskan keadaan hidup mereka secara berlebihan.
Ciri-ciri penderita GAD adalah sering merasa tegang, khawatir, mudah lelah, sulit berkonsentrasi, pikirannya kosong, iritabilitas, ketegangan otot, dan adanya gangguan tidur.
Baca Juga: Sering Mendengarkan Lagu Sedih, Begini Efeknya Pada Kondisi Tubuh
3. Gangguan Obsesif Kompulsif
Obsesif adalah gangguan kecemasan yang ditandai adanya pikiran, ide, atau dorongan yang intrusive dan berulang yang tidak dapat terkendali.
Perilaku obsesif dapat menganggu kehidupan sehari-hari dan menyebabkan distres dan kecemasan berlebih.
Contoh orang yang mengalami obsesif kompulsif berpikir bahwa tangannya tetap kotor walaupun dicuci berkali-kali, berpikir berulang-ulang bahwa pintu rumah ditinggalkan terbuka tanpa dikunci dll..***