MEDIA BLITAR – Kemunculan kasus cacar monyet atau Monkeypox yang dikonfirmasi secara langsung oleh Kemenkes memimbulkan kekhawatiran di masyarakat.
Sebagai informasi, cacar monyet merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus monkeypox, umumnya ditemukan di wilayah Afrika Tengah dan Barat, yang dikategorikan sebagai penyakit ‘Zoonosis’.
Meskipun sifat virus ini cenderung relatif ringan karena sebagian kasus cacar monyet tidak berbahaya atau mematikan, masyrakat dihimbau agar tetap waspada.
Baca Juga: Cacar Monyet Terkonfirmasi di Indonesia, Waspada dan Kenali Gejala Cacar Monyet Ini
Oleh karena itu, dalam artikel ini terdapat penjelasan mengenai gejala penyakit cacar monyet (Monkeypox)
Seperti dirangkum MediaBlitar dari artikel ANTARA, pakar penyakit menular di University of California, Davis Medical Center, Sarah Waldman MD mengatakan infeksi cacar monyet (Monkeypox) dapat dimulai lebih cepat daripada yang disadari orang terinfeksi.
Masa inkubasi Monkeypox lebih lama dari flu atau Covid-19 varian Omicron, yang hanya membutuhkan rata-rata dua atau tiga hari.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan masa inkubasi cacar monyet antara 6 hingga 13 hari, dan terkadang mencapai 21 hari. Namun, data tersebut menunjukkan masa inkubasi virus Monkeypox dapat lebih pendek.