MEDIA BLITAR – Dorce Gamalama dikabarkan meninggal dunia di usia 58 tahun, menurut informasi Dorce sebelumnya juga mengidap diabetes dan sempat keluar masuk ruang ICU beberapa kali.
Penderita diabetes yang terkena COVID-19 sangat rentan sekali. Bahkan pengidap diabetes diminta untuk selalu waspada karena bisa berakibat fatal.
Jika kamu menderita diabetes dan terpapar COVID-19, yang perlu kamu waspadai adalah komplikasinya, karena dapat membuat gejala maupun dampak COVID-19 jadi lebih berbahaya bagi kesehatan.
Baca Juga: Biodata Terbaru Dorce Gamalama, Komedian yang Meninggal Dunia: Nama Asli, Umur, Perjalanan Karir
Satgas COVID-19 sebelumnya meminta pengidap diabetes mewaspadai risiko terpapar COVID-19 lantaran mayoritas kasus meninggal positif COVID-19 mengidap diabetes.
Dokter spesialis paru dari RS Persahabatan dr Erlina Burhan sebelumnya meminta pasien COVID-19 mewaspadai keluhan gejala menyerupai batuk pilek biasa. Pasalnya, infeksi COVID-19 varian Omicron kerap ditandai dengan keluhan tersebut, disertai nyeri atau gatal tenggorokan.
“Gejalanya mirip memang (dengan flu biasa) batuk, pilek, hidung tersumbat kemudian cairan di hidung atau meler, dan juga rasa lesu, lemah, demikian kadang demam, ini mirip flu biasa,” kata dr Erlina beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Profil dan Biodata Lengkap Dorce Gamalama yang Meninggal Dunia di Usia 58 Tahun karena COVID-19
Namun, menurutnya jika gejala COVID-19 berkembang lebih buruk, hingga muncul sesak napas dan saturasi oksigen sudah di bawah normal, perlu perawatan di RS sesegera mungkin.
Berikut tanda-tanda COVID-19 berisiko fatal:
Demam tinggi lebih dari 3 hari
Sesak napas atau napas pendek
Saturasi oksigen kurang dari 93 persen
Baca Juga: Profil Biodata Kylian Mbappe, Bintang Prancis yang Menghancurkan Real Madrid di Parc des Princes
Nyeri atau tekanan di dada yang menetap
Disorientasi atau kebingungan
Tidak mampu bangun
Tidak mampu istirahat atau tidur
Kekurangan cairan
Kulit, bibir, atau kuku pucat atau abu-abu atau biru.
Terjangkit COVID-19 dan Komplikasi Diabetes
Tidak terkontrolnya gula darah dan komplikasi dapat menurunkan imunitas tubuh pasien dalam melawan COVID-19. Infeksi COVID-19 juga dapat menyebabkan peradangan di dalam tubuh meningkat.
Apabila fungsi kekebalan menurun, tubuh akan lebih kesulitan melawan infeksi. COVID-19 bisa bertahan lebih lama dalam tubuh dan menimbulkan gejala parah sehingga turut meningkatkan risiko komplikasi semakin parah hingga kematian. Simak penjelasan lebih lanjut dari beberapa temuan dan hasil studi di bawah ini.
Studi: Risiko Meninggal Dunia pada Penderita Diabetes yang Terpapar COVID-19 Sangat Tinggi
Sebelumnya kita mengetahui bahwa kadar gula darah yang tidak terkontrol dan komplikasi diabetes dapat melemahkan kemampuan tubuh dalam memerangi infeksi COVID-19.
Bahkan, kondisi ini dapat meningkatkan risiko komplikasi dari COVID-19 itu sendiri. Dampak terburuknya adalah pasien tak lagi bisa tertangani dan meningkatkan risiko kematian.
Perlu diketahui, pasien COVID-19 dengan diabetes mengalami gejala mencapai 2,75 kali lebih parah dibanding dengan yang tidak memiliki diabetes.
Selain itu, risiko kematian pada pasien COVID-19 dengan diabetes pun mencapai hampir 2 kali lipat lebih tinggi.
Maka, tak sedikit pula pasien COVID-19 dengan diabetes mengalami penurunan kondisi selama masa penyembuhan.
Penelitian pada jurnal ilmiah Diabetes Metabolic Syndrome yang mempelajari 33 studi terkait COVID-19 juga menunjukkan bahwa diabetesi yang terkena COVID-19 memiliki risiko gejala dan komplikasi yang lebih parah.
Dalam jurnal Diabetologia, para peneliti di Perancis mengatakan diabetes merupakan komorbiditas utama terhadap tingkat keparahan COVID-19.
Peneliti mengungkap perbandingan penderita COVID-19 yang meninggal secara keseluruhan dengan komorbiditas diabetes adalah 1:10.
Peneliti menganggap salah satu risiko penderita diabetes mengalami keparahan gejala COVID-19 hingga meninggal adalah kaitannya dengan usia, obesitas, serta komplikasi diabetes itu sendiri. Peneliti pun menekankan pentingnya kontrol gula darah dan berat badan untuk mencegah timbulnya komplikasi COVID-19.
Kabar baiknya, American Diabetes Association menyatakan apabila kadar gula darah dapat dikontrol maka risiko ini dapat ditekan. Dengan begitu, penderita diabetes dapat menghindari keparahan gejala dan peluang meninggal atau kematian pada COVID-19.
Lalu, bagaimana menjaga kadar gula darah agar tetap sehat selama masa pandemi? Simak tipsnya di bawah ini.
COVID-19 adalah penyakit yang melanda dunia dan memiliki risiko tinggi terutama pada mereka yang hidup dengan penyakit kronik, termasuk diabetesi.
Maka dari itu, sebagai penyakit dengan jumlah penderita terbanyak, tingginya angka penderita diabetes yang meninggal akibat COVID-19 tentu memicu kekhawatiran bagi banyak orang.
Bagi para diabetesi, salah satu langkah yang dapat dilakukan sekarang adalah melakukan kontrol gula darah secara berkala.
Hal ini menjadi langkah pencegahan komplikasi diabetes yang pertama di tengah pandemi COVID-19 dan merupakan salah satu kunci untuk mendukung imunitas tubuh melawan penyakit di tengah pandemi COVID-19.***