MEDIA BLITAR - Kerokan adalah salah satu metode tradisional yang telah dikenal bisa menyembuhkan penyakit seperti masuk angin.
Pengobatan tradisional pun sering kali menimbulkan perdebatan pada era modern ini.
Banyak penelitian yang telah membuktikan bahwa pengobatan tradisional kurang efektif dan justru kadang memiliki dampak negatif terhadap tubuh.
Namun, pengobatan tradisional juga kadang dapat meneyembuhkan penyakit yang kurang mempan dengan obat-obatan modern.
Salah pengobatan tradisional tersebut adalah kerokan.
Dilansir MediaBlitar dari kanal YouTube Neuron yang diunggah pada 30 Januari 2022 berikut mengenai penjelasan kerokan.
Baca Juga: Simak Peristiwa Penting yang Terjadi di Bulan Rajab, Salah Satunya Hasilkan Salat 5 Waktu
Kerokan merupakan salah satu metode pengobatan dengan cara menekan dan menggesekkan benda tumpul.
Benda tersebut biasanya uang logam yang dilakukan secara berulang-ulang pada permukaan kulit sampai muncul garis-garis yang berwarna merah.
Kerokan dilakukan dengan menggunakan cairan yang digunakan sebagai pelicin seperti minyak herbal, skin lotion, dan balsem.
Kerokan biasanya digunakan untuk mengobati masuk angin atau flu.
Kerokan ini berasal dari China yang tepatnya terjadi sejak zaman Dinasti Ming tahun 1368 sampai 1644 yang dikenal dengan nama Gua Sha.
Teknik pengobatan ini telah menyebar ke berbagai negara yang terletak di wilayah Asia.
Wilayah Asia tersebut seperti Vietnam, Kamboja, dan termasuk Indonesia.
Baca Juga: Simak Amalan yang Dianjurkan di Bulan Rajab, Salah Satunya Zikir
Menurut kepercayaan China, kerokan berhubungan erat dengan konsep Yin dan Yang.
Yin dan Yang yang ada dalam tubuh manusia diumpamakan sebagai hawa dingin dan hawa panas.
Kerokan menghangatkan tubuh yang telah dimasuki oleh angin dingin, sehingga menyeimbangkan kembali hawa dingin dan hawa panas yang ada di dalam tubuh.
Hal tersebut tentunya terdapat penjelasan yang lebih ilmiah mengenai efek kerokan terhadap tubuh.
Kerokan medapat meningkatkan sirkulasi darah pada bagian tubuh yang dikerok.
Peningkatan sirkulasi darah tersebut ditambah dengan kehangatan dari balsem yang digunakan dapat menyebabkan efek pereda nyeri.
Efek ini telah ditemukan secara efektif untuk pemulihan otot bagi atlet. Dan dapat menyembuhkan nyeri pada leher dan pundak bagi seseorang yang duduk di depan komputer yang berkepanjangan.
Baca Juga: Daftar 13 Negara Lolos ke Piala Asia 2023, Timnas Indonesia dan Vietnam Beda Nasib
Namun, tidak ditemukan korelasi antara kerokan dengan gejala masuk angin.
Garai-gari merah yang dihasilkan saat kerokan tidak ada hubungannya dengan keluarnya angin dari tubuh.
Hal tersebut karena pelebaran pembuluh kapiler yang berada pada kulit.
Pada umumnya masuk angin atau influenza akan hilang dengan sendirinya seiring degan meningkatnya sistem imun tubuh. Kemungkinan besar kerokan hanya mampu meredakan nyeri dan mempermudah istirahat bagi penderitanya. Kerokan aman untuk dilakukan.
Namun, kerokan juga memiliki beberapa risiko alergi pada kulit yang digosok yakni risiko akan lebih besar terjadi apabila benda yang digunakan untuk kerokan tidak steril.
Kerokan memang salah satu metode pengobatan tradisional yang mampu membawa dampak positif bagi tubuh asalakan dilakukan dengan benar.***