MEDIA BLITAR – Penyebab kematian Edelenyi Laura Anna, yakni Spinal Cord Injury yang menderita dirinya lumpuh akibat kecelakaan mobil.
Sebelumnya meninggal, Edelenyi Laura yang tengah berjuang demi kesembuhan kelumpuhannya itu hingga mendapat banyak semangat dari para sahabat dan rekan artis lainnya.
Namun, penyakit Spinal Cord Injury yang bisa saja terjadi di semua orang dan selebihnya untuk selalu mewaspadai.
Baca Juga: Rangkaian HKSN 2021 Kemensos Libatkan Masyarakat dan Pilar Sosial Gelar Kerja Bakti
Lantas, apa itu Spinal Cord Injury yang menyebabkan kematian Laura Edelenyi? dan ada beberapa fakta tentang penyakit Spinal Cord Injury?
Dirangkum MediaBlitar dari mayoclinic, penyakit Spinal Cord Injury merupakan kerusakan yang terjadi pada bagian sumsum tulang belakang yang dimana terdapat dalam kumpulan saraf dan jaringan lainnya, nantinya sumsum tulang belakang itu bertugas untuk memberikan pesan dari otak ke seluruh tubuh.
Baca Juga: Melepas Kepergian Laura Anna, Deny Sumargo: Kamu akan Mendapatkan Keadilan yang Kamu Cari!
Salah satunya yang memberikan pesan dari otak ke seluruh tubuh, yakni kemampuan untuk menggerakan anggota tubuh dan ada 2 tipe penyebab terjadinya penyakit tersebut, yakni pertama cedera traumatik dan cedera non-traumatic.
Namun, cedera traumatic itu disebabkan akibat benturan atau pukul yang menimpa tulang belakang dan hal tersebut bisa terjadi karena kecelakaan lalu lintas, kekerasan dan jatuh.
Baca Juga: Penyebab Edelenyi Laura Anna Lumpuh hingga Meninggal Dunia, Kenali Apa Itu Spinal Cord Injury
Sedangkan kedua cedera non-traumatic disebabkan adanya arthritis, kanker, peradangan, infeksi atau degenerasi tulang belakang, namun perlu diketahui penyakit Spinal Cord Injury itu belum bisa disembuhkan.
Meski demikian, ada sejumlah dari penelitian yang terus bekerja untuk menemukan pengobatan yang bisa menyembuhkan Spinal Cord Injury dan untuk mengetahui lebih dekat tentang penyakit tersebut berikut ini ada beberapa fakta-fakta tentang penyakit Spinal Cord Injury.
Dirangkum MediaBlitar dari Kanal Youtube First Physio, berikut ada 6 fakta tentang penyakit Spinal Cord Injury yang perlu diketahui:
Baca Juga: 11 Fakta Spinal Cord Injury Sebabkan Edelenyi Laura Anna Lumpuh hingga Meninggal Dunia
1. Cedera ini dapat terjadi akibat adanya benturan keras maupun kekerasan fisik, seperti kecelakaan saat berkendara maupun olahraga.
2. Bukan hanya terjadi karena kekerasan fisik, tetapi penyakit Spinal Cord Injury juga bisa disebabkan karena kanker yang menyerang sumsum tulang belakang.
selain itu, juga bisa menyebabkan penyakit radang sendi, osteoporosis dan radang pada bagian sumsum tulang belakang.
3. Berdasarkan data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) wanita yang berumur 15-19 tahun dan 60 tahun ke atas dianggap paling berisiko terkena penyakit ini.
Baca Juga: Apa itu Spinal Cord Injury? Penyebab Kematian Edelenyi Laura yang Usianya Masih Muda
Sementara itu, laki-laki yang berusia 20-29 tahun dan 70 tahun ke atas rentang terhadap Spinal Cord Injury.
4. Resiko kematian bagi orang yang memiliki Spinal Cord Injury bergantung pada tingkat keparahan cedera, adanya komplikasi pada ulkus dekubitus maupun penanganan medis.
5. Gejala yang dirasakan oleh penderita spinal cord injury, ada dua jenis yakni pertama gejala complete kehilangan keseluruhan pengendalian gerak tubuh dan kedua gejala incomplete yakni, gangguan sebagian pengendali gerak tubuh.
6. Spinal Cord Injury terdiri atas 3 kelumpuhan, yakni:
Baca Juga: Dampak dari Spinal Cord Injury yang Dialami Edelenyi Laura Anna Hingga Menghembuskan Nafas Terakhir
Pertama kelumpuhan Tetraplegia merupakan kelumpuhan yang terjadi pada bagian tubuh, kedua kaki dan kedua tangan.
Selain itu, kedua kelumpuhan Paraplegia merupakan kelumpuhan yang terjadi pada bagian tubuh bawah maupun kedua kaki.
Sedangkan ketiga kelumpuhan Triplegia, merupakan kelumpuhan pada bagian salah satu tangan maupun kedua kaki.
Baca Juga: Penyebab Laura Anna Meninggal, Berjuang Selama Dua Tahun Derita Spinal Cord Injury
Demikian beberapa fakta-fakta tentang penyakit Spinal Cord Injury, oleh karena itu agar tidak terkena penyakit tersebut perlu diwaspadai sebelum melakukan aktifitas.***