Boleh Kok Ngambek, Begini 6 Cara Mengungkapkan Marah dengan Elegan

2 November 2021, 14:45 WIB
Boleh Kok Ngambek, Begini 6 Cara Mengungkapkan Marah dengan Elegan /Pexels/Vera Arsic/

MEDIA BLITAR – Bukan hal yang baru bahwa jika wanita ngambek itu sangat menyebalkan dan bikin mood para lelaki jadi down.

Mulai dari kode-kodean, diem-dieman, hingga melakukan hal-hal nggak masuk akal. Anda memulai kembali relasi tanpa mengungkit permasalahan yang telah diselesaikan jelas maunya apa sudah pasti dilakukan wanita kalau sedang marah.

Baca Juga: Pacarmu Sering Tersulut Emosi, Terapkan 5 Cara Mudah Menghadapi Pacar Pemarah dan Suka Ngambek

Sudah pasti yang kena batunya pasti laki-laki, pria dituntut untuk lebih pengertian dan sabar dalam menghadapi drama ceweknya ini.

Padahal cowok sendiri manusia biasa yang kadang bisa hilang sabar dan ujung-ujungnya ikut sebal sendiri hingga pertengkaran pun tak bisa dielakkan.

Jadi memang harusnya cewek juga punya pengertian dan kesabaran yang sama untuk mengendalikan egonya.

Baca Juga: Glenca Chysara Lakukan Kesalahan Buat Sutradara Ikatan Cinta Marah Besar, Ada Apa Ini?

Ngambek boleh kok, toh perasaan itu manusiawi. Namun, bisa nggak kalau ngambeknya pakai cara-cara yang kalem sedikit?

Paling nggak cara ngambekmu tak terkesan seperti anak kecil yang susah diberi pengertian atau dihadapi. Bukankah kelak Anda jadi seorang ibu yang harus bisa mengendalikan emosi dirinya sendiri.

Nah, untuk itu dalam artikel ini MEDIA BLITAR telah merangkum gimana sih cara ngambek atau marah dengan tetap elegan dan terkesan seperti anak kecil yang sedang merengek minta permen.

Baca Juga: Benarkah Toleransi dan Tidak Mudah Emosi Merupakan Ciri Orang Dewasa? Berikut Penjelasannya!

Tetap Tenang dan Cari Apa Akar Permasalahannya

Secara garis besar marahnya perempuan itu sebenarnya cuma ada dua jenis, pertama ngambek dengan diam membisu, sedangkan yang kedua ngambek diiringi dengan marah-marah.

Di mana dua jenis itu sama-sama menyebalkan. Bagaimana tak menyebalkan kalau diajak ngomong tak menyahut sama sekali.

Lalu sekalinya ngomong, ibarat kendaraan yang remnya blong karena kadang masalah yang dulu-dulu entah kenapa diungkit lagi.

Ketika sedang berada di puncak kemarahan, sebaiknya jangan langsung bereaksi untuk menunjukkan emosimu. Tenangkan diri sambil kenali dulu penyebab dan akar permasalahan dari emosi yang Anda rasakan tersebut. 

Baca Juga: Tangapi Mensos Rismaharini Marah-Marah Fadli Zon Sarankan untuk Terapi

Jika sudah menemukan akar permasalahannya, ajak orang yang bersangkutan untuk bicara empat mata.

Sampaikan padanya jika tujuanmu membahas masalah tersebut adalah untuk menemukan jalan keluar bersama agar hatimu bisa lekas tenang.

Ingatlah bahwa posisi kalian berdua adalah sebagai tim melawan kesalahpahaman yang terjadi. Jadi gak perlu deh cari siapa yang salah dan siapa yang harus bertanggung jawab.

Masing-masing perlu berbesar hati menyadari bahwa sedikit banyak tentu memiliki andil dalam masalah yang ada.

Hindari Bahasa Kode-kodean Lebih Baik Langsung Saja Ke Intinya.

Hindarilah kode-kodean yang cenderung pasif, sebab mengharapkan lawan bicara mengerti keinginan kita melalui bahasa kode atau sindiran hanya akan membuat dirimu merasa semakin kecewa.

Jangankan pacarmu, Anda sendiri saja pasti kadang risih saat dikodein orang kan, apalagi sampai terperinci. Jadi langsung saja ke intinya apa dan segera memberitahu maumu yang sebenarnya apa.

Baca Juga: Tersulut Emosi, Deddy Corbuzier Nekat Tantang Petugas yang Larang Tukang Ketoprak Jualan di Depan Kantornya

Tapi malah memberi kode-kode yang pacarmu sendiri jarang bisa memecahkannya dengan tepat. Alhasil pacarmu dianggap salah lagi, sekalipun tak kurang-kurangnya mencoba mengerti dan bersabar.

Bukannya menemukan jalan keluar, bisa-bisa menambah salah paham sehingga makin runyam. Toh, dia bukanlah seorang cenayang yang bisa membaca pikiran, kan? Sebaiknya bersikaplah asertif dalam menyampaikan pikiran dan perasaan kita.

Jangan Menyela Pembicaraan, Belajar Menyimak dan Bicaralah secara Bergantian

Selanjutnya adalah jangan pernah menyela-nyela saat lawan bicaramu sedang berbicara. Biarkan ia selesai dengan argument dan pendapatnya terlebih dahulu, simaklah dengan baik lalu baru tanggapi.

Karena berniat untuk meluruskan masalah yang ada, maka kedua pihak memiliki kesempatan untuk berbicara dan menjelaskan dari sudut pandang masing-masing.

Sekali-kali coba lah dengarkan penjelasannya mengenai suatu masalah, kerana bisanya kebiasaan wanita kalau sudah ngambek nggak mau mendengarkan penjelasan pacarnya.

Sementara itu, ketika kita mendapat kesempatan untuk berbicara, sampaikan dengan pelan-pelan tanpa harus memojokkannya.

Baca Juga: 9 Cara Cerdas Menggunakan Sosial Media, Jangan Asal dan Tahan Emosi, Ini Sisi Positifnya!

Gunakan Sudut Pandang Orang Pertama

Saat berdebat, usahakan gunakan sudut pandang orang pertama dengan begitu Anda kan mudah berbicara secara gamblang dan tak bakal takut menyinggung perasaannya.

Nggak Perlu Pura-pura Tak Marah

Jangan menyembunyikan perasaanmu. Bilangnya nggak marah, tapi sikap serta ucapanmu sendiri justru mencerminkan seakan ada yang salah dalam hubunganmu.

Lebih baik ungkapkan cara segala unek-unekmu tapi ingat jangan salah tempat ya. Marahi dia di tempat yang tak banyak orang menggunakan bahasa yang sopan.

Baca Juga: Tak Hanya Mental, Toxic Relationship Juga Berdampak Bagi Kesehatan Fisik Bikin Sakit-sakitan

Tekan Tombol Restart dan Jangan Ungkit-ungkit Lagi

Nah jika sudah selesai dengan segala argument jangan lupa untuk menekan tombol start, sebab dengan begitu Anda dan pacarmu akan memulai kembali relasi tanpa mengungkit permasalahan yang telah diselesaikan.

Tak perlu lagi mengungkit-ungkit hal yang telah diselesaikan hari itu jika ada masalah di kedepannya, karena bukankah semua sudah clear? Ini bukan berarti kita bisa melupakan dan mengulangi kesalahan yang sama, tapi lebih melihat masalah sebelumnya cukup sebagai pembelajaran.***

Editor: Annisa Aprilya Putri

Tags

Terkini

Terpopuler