Putuskan Mata Rantai Sandwich Generation, Anak Bukan Celengan Hidup

29 Oktober 2021, 07:45 WIB
Putuskan Mata Rantai Sandwich Generation, Anak Bukan Celengan Hidup //Pexels/Monstera/

MEDIA BLITAR – Pernahkah Anda mendengar istilah sandwich generation? atau tidak pernah sama sekali? Bagi sebagian orang, mungkin istilah ini kurang familiar di telinga.

Sandwich generation merupakan sebutan yang diberikan kepada individu yang harus mencukupi kebutuhan ekonomi banyak pihak dalam waktu bersamaan, generasi atas dan bawahnya.

Meliputi diri sendiri, keluarga intinya dan orang tua. Sandwich generation banyak dijumpai pada negara berkembang seperti Indonesia yang kental dengan nilai-nilai kekerabatannya.

Baca Juga: Pantas Kaya Tujuh Turunan, Ternyata 5 Benda Hoki ini Jadi Simpanan Etnis Tionghoa

Sudah saatnya orang tua mengubah pemikiran bahwa Anak Bukanlah Celengan. Anak-anak tidak berkewajiban untuk menanggung biaya hidup orang tua di masa depan.

Senior Manager Business Development Sequis Life, Yan Ardhianto Handoyo mengatakan, memutus pola generasi sandwich bukanlah perkara yang mudah.

Namun bila hal ini terjadi, maka kuncinya adalah mengelola pendapatan sebaik mungkin, bergaya hidup sederhana agar bisa mengalokasikan dana untuk tabungan dan berinvestasi masa depan.

Baca Juga: Mau Kaya Raya? Ikuti Tips Kerja Sukses Ala Pemilik Kedas Beauty, Candra Dewi si Milyader Cantik

Hal lainnya adalah mengomunikasikan batasan finansial yang menjadi tanggungan dan memberikan solusi dalam menyiasati agar kebutuhan bisa tetap terpenuhi, namun tidak membebani secara sepihak.

Selain itu, orang tua tidak bisa mengharapkan “imbal hasil” atas seluruh biaya dan kewajiban yang sudah mereka keluarkan untuk anak-anak.

Biarkanlah anak-anak kelak meraih kesuksesan mereka di masa mendatang sekaligus hidup bahagia dengan keluarga mereka nantinya.

Baca Juga: Cek Fakta: Bitcoin Investasi Bikin Kaya Raya

Perlu Kesadaran Masyarakat

Rantai Sandwich Generation tentu harus diputus sekarang juga dilansir dari situs Manulife ada 3 cara, yang pertama adalah perlunya kesadaran masyarakat untuk melek keuangan dan belajar lebih banyak tentang perencanaan keuangan yang tepat sedini mungkin.

Langkah berikutnya, mencari informasi mengenai produk keuangan dan investasi yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan.

Selalu ingat untuk menambahkan unsur proteksi dalam perencanaan keuangan kita agar dapat hidup dengan tenang meraih impian dan aspirasi kita tanpa perlu khawatir akan berbagai risiko kehidupan yang mungkin terjadi.

Jika diperlukan, berkonsultasilah dengan penasehat keuangan maupun agen asuransi untuk membantu Anda memberikan solusi finansial yang tepat.

Baca Juga: 5 Tips Rahasia Cepat Kaya dan Sukses Orang Tionghoa, Salah Satunya Selalu Tepat Waktu

Hal yang juga tidak kalah penting, orang tua harus memberikan edukasi keuangan kepada sang buah hati sejak dini, misalnya menabung, investasi, asuransi, dan perencanaan keuangan.

Tujuannya, agar mereka familiar dengan topik keuangan sekaligus memahami bagaimana mengelola keuangan yang tepat serta mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari sejak dini.

Pastikan anak-anak dapat menjadi generasi penerus bangsa yang cerdas finansial, dapat menikmati hidup di tengah berbagai resiko kehidupan dengan terproteksi oleh produk asuransi yang tepat, serta terputusnya lingkaran rantai Sandwich Generation.***

Editor: Annisa Aprilya Putri

Tags

Terkini

Terpopuler