Cara Membedakan Covid-19 dan Influenza, Gejala Awal Serupa tapi Tak Sama

27 Juli 2021, 19:49 WIB
Ilustrasi Covid-19. /PIXABAY/PIRO4D/

MEDIA BLITAR – Relawan Covid-19, sekaligus lulusan kedokteran yaitu dr. Tirta menjelaskan soal perbedaan dari gejala Covid-19 dengan influenza. Hal ini karena sejumlah orang menilai, jika influenza dan Covid-19, memiliki gejala yang mirip.

Penjelasan ini, disampaikan dr. Tirta melalui unggahan di kanal Youtube miliknya pada 26 Juli 2021.

“Buat kalian semua ini, satu, gejala awal terkena infeksi virus itu ada demam dan nyeri sendi, dinamakan flu like syndrome,” ucap dr. Tirta.

Disampaikan, bahwa gejala awal muncul pada 3 hari awal, yang mana gejala influenza dan Covid-19 memiliki gejala yang serupa dan sulit dibedakan.

Baca Juga: Dokter Faheem Younus: Tips Cara Mudah Menyembuhkan Covid-19 di Rumah

“Di mana gejalanya adalah trias demam antara 37,8-38,5 jarang sampai 39, kalau 39 itu dia infeksinya sudah sistemik banget. Nyeri sendi, pegel linu, terutama sendi-sendi besar yaitu sendi kubiti, patela ini lutut, engkel, wah pegel parah,” ucap dr. Tirta.

“Terus ketiga mual, jadi mual ini itu karena reseptor virus ini juga ada di lambung,” sambungnya.

Untuk meredakan keluhan dan mengobati gejala tersebut, dr. Tirta menyarankan untuk mengkonsumsi Paracetamol 500mg atau Sumagesic 650mg maksimal tiga sampai empat kali sehari.

Dan pada hari keempat hingga keenam, gejala semakin nyata, sehingga bisa dibedakan antara Covid-19 dan influenza.

Baca Juga: dr. Adaninggar Jawab Kenapa Tes Swab PCR Positif Covid-19 hingga 4 Bulan Meski Sudah Sembuh

“Nah, titiknya itu di hari keempat sampai keenam, ini baru kebedain. Kalau influenza, dia cenderung pilek, walaupun tidak semuanya ya,” ucap dr. Tirta.

Orang influenza akan mengalami pilek hingga bersin luar biasa, tetapi untuk Covid-19 pada hari keempat sampai enam akan merasakan batuk dan nyeri telan atau terasa kering, karena dahak tersangkut, sehingga terus batuk karena berusaha mengeluarkan dahak.

“Kalau Covid, hari keempat sampai enam itu batuk sama nyeri telen. Sudah beda bos, influenza juga batuk tapi berdahak dan bisa keluar,” ucap dr. Tirta.

Baca Juga: Pakar Wabah Menular Universitas Maryland AS Sebut 10 Obat Berikut Tidak Efektif Tangani Covid 19, Cek Disini

“Empat sampai enam, itu kalau kamu swab antigen, kedetek. Kalau orang pilek, saya pernah pilek berkali-kali, diswab antigen negatif, PCR pun negatif, karena bukan covid,” ucap dr. Tirta.

Lebih lanjut, dr. Tirta menjelaskan gejala lanjutan saat seseorang terpapar Covid-19. “Nah kalau kamu kena yang Covid, ini gejala utamanya adalah nyeri telan, batuk, dan mulai muncul anosmia (tidak bisa mencium bau-bauan), augesia (tidak bisa mengecap indra asin dan indra manis), dan yang terakhir parosmia (rasanya bau busuk atau bau gosong terus),” ucapnya.

“Kalau treatment-nya covid, dia batuk berat tapi mau ngeluarin dahak gak bisa, maka orang lebih sering batuk kering. Makanya dikasih Acetylcysteine atau bisa juga OBH item, atau Ambroxol itu juga bisa, itu mengencerkan dahak sehingga bisa dikeluarkan,” sambungnya.

Baca Juga: Kapan Waktu yang Tepat Tes Ulang Covid-19 Setelah Karantina 10 Hari? Simak Penjelasannya

Untuk gejala ringan Covid-19, seperti demam, nyeri sendi, anosmia yang bisa bertahan hingga 3 minggu. Akan tetapi disampaikan, bahwa anosmia bukan faktor utama penularan, karena faktor penularan utama adalah demam dan batuk.

“Nah di hari empat-enam ini, mulai dikasih Acetylcysteine dan wajib bed rest toral. Kalau influenza dia gejalanya pilek, nyeri telan juga, tapi batuknya berdahak. Ini semuanya isoman, supaya energi tubuh difokuskan untuk mengurus covid,” ucap dr. Tirta.

“Makanya di hari 4-6 ini selain obat-obatan perlu intens nutrisi dan cairan yang cukup. Kalau sampai kamu gak minum air yang cukup, kamu bisa dehidrasi karena energimu habis untuk ngurusi si Covid ini. Kalau nutrisimu gak cukup, susah,” sambungnya.

***

Editor: Arini Kumalasari

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler