5 Hal yang Mempercepat Penyakit Jantung, Ini Penjelasan dr. Tirta, untuk Sehat Kini Sehat Nanti

31 Maret 2021, 12:34 WIB
Ilustrasi serangan jantung //Pixabay.com/Pexels

MEDIA BLITAR – Sakit jantung banyak dialami masyarakat Indonesia. Bahkan penderitanya tidak hanya orang yang telah lanjut usia, tetapi anak muda pun tak jarang juga menderita sakit ini.

Bahkan, dr. Tirta menyampaikan bahwa klaim terbesar di BPJS Kesehatan Republik Indonesia adalah sakit jantung.

Menyikapi hal ini, penting untuk semua orang untuk menjaga gaya hidup sehat agar terhindar dari sakit jantung.

Melalui unggahan dr. Tirta di Instagram menyampaikan, jika dirinya adalah salah satu orang yang menderita sakit jantung di usia 26 tahun, dan dinyatakan sakit bronkitis di usia 29 tahun.

Baca Juga: 8 Ciri-Ciri Teman Toxic yang Bikin Hidup Sulit Berkembang. Yuk Simak Selengkapnya

“Selain dokter dan padahal rutin olahraga, saya dulunya perokok berat dan suka fast food, akibatnya di usia 26 tahun saya kena cardiac arrest pertama, di usia 29 tahun saya kena bronkitis kronis,” tulis dr. Tirta.

Pernah sakit jantung di usia muda, membuat dr. Tirta fokus untuk mengajak elemen masyarakat untuk hidup sehat. Setelah itu saya perbaiki gaya hidup, dan sekarang fokus memberitau agar ga kaya saya nantinya,” sambungnya.

Oleh karena itu, dr. Tirta menjelaskan bahwa 5 hal ini dapat mempercepat penyakit jantung dalam tubuh.

Baca Juga: Workaholic Picu Gangguan Mental? Jawab Pertanyaan Ini untuk Mengidentifikasinya pada Diri Kamu

- Junk food

Diketahui bahwa junk food mengandung banyak pengawet, garam, dan dinilai tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan gizi tubuh, sehingga berpotensi menyebabkan penyempitan pembuluh darah, hipertensi, tumpukan lemak, dan menyebabkan sakit jantung jika dibiarkan terus menerus.

- Fast food

Diketahui bahwa tidak sedikit fast food dalam proses pembuatannya menggunakan minyak yang digunakan berkali-kali, dan kebiasaan tersebut tidaklah sehat.

Sehingga ini berpotensi menyebabkan hipertensi, membuat sumbatan di arteri coronaria (arteri pemberi nutrisi jantung), hinga gagal jantung kiri.

Baca Juga: Kamu Workaholic? Ketahui Gejalanya, karena Kecanduan Kerja dapat Picu Kesehatan Mental

- Kurang olarhaga

Kurang olarahraga menyebabkan aktivitas fisik sangat kurang, bisa menjadi faktor tumpukan lemak hingga obesitas. Sehingga berpotensi hipertensi, dan diabetes, lalu gagal jantung kiri karena kurang olahraga dapat terjadi.

- Merokok

Aktivitas merokok dapat menyebabkan elastisitas pembuluh darah berkurang, jadi kaku, dan berpotensi menderita cardiac arrest.

Baca Juga: Inilah Dampak Berbahaya Jika Sering Menggigiti Kuku, Stop Sekarang Juga!

- Begadang

Pola tidur dan istirahat haruslah seimbang dengan tuntutan dan aktivitas bekerja. Karena hal ini dapat berpotensi stroke dan cardiac arrest.

Semoga bermanfaat dan sehat selalu!

***

Editor: Arini Kumalasari

Sumber: Instagram @movreview

Tags

Terkini

Terpopuler