Keren Ternyata Medali Olimpiade Tokyo 2020 Hasil Daur Ulang Ponsel dan Laptop, Simak Penjelasannya

- 5 Agustus 2021, 11:03 WIB
Greysia Polii dan Apriyani Rahayu
Greysia Polii dan Apriyani Rahayu /Instagram @greyspolii

MEDIA BLITAR – Saat ini Indonesia tengah berbahagia dengan kemenangan pebulutangkis ganda putri Greysia Polii dan Apriyani Rahayu yang berhasil meraih emas dalam gelaran Olimpiade Tokyo 2020, serta keberhasilan pebulutangkis tunggal putra diwakili Anthony Sinisuka Ginting dengan medali perunggu.

Pertandingan tersebut berakhir dengan skor 21-19 dan 21-15 yang dimenangkan oleh pasangan Greysia Polii dan Apriyani Rahayu lawan perwakilan RRC, Chen Qingchen/Jia Yifan yang merupakan ganda putri nomer dua di dunia dalam ranking WBF.

Sedangkan, Ginting meraih perunggu setelah menang dari wakil Guatemala, Kevin Cordon dengan skor akhir 21-11 dan 21-13.

Baca Juga: Peraih Medali Emas Olimpiade Tokyo 2020, Greysia Polii Ternyata Fans Inter Milan Sejak 1997

Pada saat para atlet naik podium untuk menerima medali yang mereka menangkan, tak hanya para atlet yang bangga, melainkan juga orang-orang di balik Proyek Medali Tokyo.

Di samping itu perjuangan keras yang didapatkan Greysia Polii/Apriyani Rahayu dan Ginting meraih kemenangan untuk kontingen Merah Putih di Olimpiade Tokyo 2020 ternyata ada kisah menarik dibalik pembuatan medali mereka.

Lantas, medali yang didapatkan para atlet kebanggan Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020, terbuat dari apa?

Dilansir dari akun Twitter @Waste4Change, medali emas di Olimpiade Tokyo 2020 yang diperoleh para atlit kebanggan Indonesia ternyata terbuat dari limbah elektronik.

Baca Juga: Daftar Hadiah dan Bonus Untuk Greysia Polii dan Apriyani Rahayu Usai Rebut Medali Emas di Olimpiade

Apresiasi besar juga turut diberikan kepada tuan rumah untuk langkah inovatif mereka dalam perhelatan olahraga empat tahunan tersebut.

Walaupun pemerintah Jepang telah habiskan dana hingga 20 miliar dollar AS untuk Olimpiade Tokyo 2020, namun mereka juga turut ciptakan gelaran acara yang ramah lingkungan.

Selain itu, Olimpiade Tokyo 2020 telah menyiapkan 5 ribu medali yang dibuat daur ulang limbah elektronik untuk membuatnya, pemerintah mengumpulkan hampir 80 ribu ton limbah gadget yang terdiri dari laptop, kamera digital hingga ponsel yang merupakan sumbangan dari warga Jepang.

Baca Juga: Gagal Sumbang Medali, Nurul Akmal Raih Posisi Kelima Angkat Besi Olimpiade Tokyo 2020

Sementara itu, hasil sumbangan limbah elektronik dai warga Jepang mampu memberikan 30 kilogram emas yang di antaranya diperoleh Greysia Polii/Apriyani Rahayu, 4.100 ribu lebih kilogram perak, serta 2.700 perunggu yang diduga didapatkan oleh Ginting dari kategori bulutangkis tunggal putra.

Selain inovatif, baik warga dan pemerintah Jepang untuk menyelenggarakan Olimpiade Tokyo 2020 ini selaras dengan tema yang mereka berikan ‘Be Better, together for the planet and the people’.***

Editor: Rezky Putri Harisanti

Sumber: Twitter.com waste4change


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah