Berhasil Sabet Medali Emas Untuk Indonesia, Begini Cerita dibalik Kemenangan Greysia Polli dan Apriyani Rahayu

- 2 Agustus 2021, 21:50 WIB
Berhasil Sabet Medali Emas Untuk Indonesia, Begini Cerita dibalik Kemenangan Greysia Polli dan Apriyani Rahayu di Olimpiade Tokyo 2020
Berhasil Sabet Medali Emas Untuk Indonesia, Begini Cerita dibalik Kemenangan Greysia Polli dan Apriyani Rahayu di Olimpiade Tokyo 2020 /Instagram/@greyspolii/Apriyani/
 
MEDIA BLITAR - Perjalanan Olimpiade yang dimulai dengan prestasi alkimia tertinggi selama sembilan tahun terakhir, menjadi kabar yang menggembirakan bagi Greysia Polii bersama Apriyani Rahayu.
 
Mencapai apa yang belum pernah dilakukan pasangan ganda putri Indonesia ini berhasil memenangkan medali emas pada Olimpade Tokyo 2020 pada Senin, 2 Agustus 2021.
 
Beberapa pemain dalam sejarah Olimpiade pasti telah melalui pertandingan nasib yang begitu dramatis.
 
 
Pada pertandingan London 2012 Polii dan Meiliana Jauhari pernah didiskualifikasi karena tidak memberikan upaya terbaik mereka di lapangan. 
 
Sembilan tahun sejak itu, dengan mitra Olimpiade ketiganya Rahayu, Tokyo 2020 menyaksikan duo Indonesia berdiri di atas podium.
 
“Lari saja denganku,”tukas  Polii memberi tahu pasangannya ketika mereka berpasangan empat tahun lalu. 
 
 
Polii yang usianya lebih tua, dan dinilai lebih bijaksana dari pengalaman, mendekati akhir karirnya, diminta untuk bermitra dengan Rahayu yang muncul sebagai pemukul keras, untuk mempersiapkan anak muda itu untuk menghadapi kerasnya masa depan.
 
"Jadi apa yang kamu mau? Polii telah bertanya pada Rahayu. Apakah Anda ingin menjadi juara? Apa pun yang diperlukan, jika saya mendorong batas Anda, kita harus siap untuk melakukan apa pun bersama-sama," terang Polli. 
 
Apriyani mengiyakan semua perkataan Polli, memberi isyarat ia juga jauh ingin memecah rekor untuk kesempatan kali ini.
 
 
“Apriyani benar-benar memaksakan diri untuk sampai di sini. Karena saya mengatakan kepadanya bahwa saya tidak muda lagi. Saya belum berusia 20 tahun, jadi Anda benar-benar harus mulai berlari bersama saya. Tidak berjalan. Lari saja dengan saya,” kenang Polii.
 
“Dan melalui setiap latihan, melalui setiap tantangan, setiap KO, Anda harus terus berlari dan Anda harus terus bertahan dengan saya, hanya untuk medali emas ini. Inilah yang kami tuju selama ini.”
 
Maka, di aula yang sebagian besar kosong di Musashino Forest Sport Plaza, dengan beberapa pendukung Indonesia menghasut mereka, Polii dan Rahayu berlari. 
 
 
Mereka bergerak lebih mantap, melompat, menghancurkan, menyerang, melemparkan diri mereka ke setiap kok. 
 
Begitu semangat dan yang mereka lemparkan ke dalam pertandingan sehingga lawan mereka, Chen Qing Chen dan Jia Yi Fan, layu di bawah tekanan.
 
Dan ketika shuttlecock terakhir melebar, kaki-kaki yang telah menggerakkan mereka tidak dapat bertahan lebih lama lagi. 
 
Polii dan Rahayu menangis tersedu-sedu di podium dan sesudahnya. 
 
Sebuah kategori di mana Indonesia telah membuat sedikit kemajuan di masa lalu telah memberikan mereka emas Olimpiade.
 
 
Penantian panjang Indonesia telah berakhir.
 
“Yang terus saya pikirkan adalah, bagaimana terus mendorong dengan setiap tantangan, bagaimana saya bisa membalikkan ini. Dan saya memaksakan diri untuk sejauh ini, dan melakukan yang terbaik yang saya bisa, ”kata Rahayu.
 
“Saya tidak bisa berkata-kata sekarang. Tentu kita sudah sampai di sini dan mendapatkan medali emas, dan beginilah rasanya mendapatkan medali emas. Saya tidak bisa menggambarkannya,” ujar Polii.
 
“Dua puluh tahun yang lalu, ketika saya berusia 13 tahun, saya tahu Indonesia tidak memiliki sejarah di ganda putri. Saya tahu saya dilahirkan untuk menjadi pemain bulu tangkis. Dan saya memiliki keyakinan itu ketika saya baru berusia 13 tahun, bahwa saya ingin membuat sejarah bagi Indonesia di ganda putri," tambahnya.
 
 
Singkat cerita, menurut Polli semua ini butuh komitmen. Untuk mencapai mimpi, dan untuk bersabar, untuk konsisten di bawah tekanan untuk mencapai tujuan.
 
Beberapa dari masyarakat tahu Olimpiade London membuat Polli patah hati, dan beberapa orang berkata, jangan menyerah.
 
"Mereka mempercayai saya. Jadi saya terus berjalan. Dan waktu istirahat terus datang. Dan kemudian Apriyani muncul," tegas Polli
 
“Saya berterima kasih kepada Apriyani karena berlari bersama saya, apa pun kesulitannya," terang Polli.***

Editor: Farra Fadila

Sumber: BWF Badminton


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x