Asal Muasal Mujair, Ikan Yang Awalnya Ditemukan di Daerah Pantai Serang Blitar

- 23 Oktober 2021, 11:03 WIB
Sosok penemu ikan mujair, /Instagram/@bumimerah.id /
Sosok penemu ikan mujair, /Instagram/@bumimerah.id / /

MEDIA BLITAR – Pecinta makanan kuliner terutama ikan tentunya tidak asing lagi dengan nama Mujair.

Ya, jenis ikan tropis yang memiliki banyak kandungan protein tinggi tersebut memang disukai oleh kalangan masyarakat di tanah air.

Meski mengetahui ikan mujair, banyak masyarakat yang tidak mengenal asal muasal dari ikan mujair yang terkenal memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tersebut.

Baca Juga: 5 Kuliner Makanan dan Minuman yang Terkenal di Blitar, Salah Satunya Ada Es Pleret

Menurut informasi, ikan mujair berasal dari daerah Blitar, tepatnya di wilayah pantai Serang yang beberapa waktu lalu juga dianugrahi sebagai Desa Wisata.

Nama Mujair diambil dari nama penemu ikan tersebut, yaitu mbah Moedjair yang makamnya juga terletak di daerah pantai Serang, Kabupaten Blitar.

Mbah Moedjair sendiri memiliki nama asli Iwan Muluk, namun banyak orang yang menyebutya Mbah Moedjair karena telah menemukan ikan Mujair.

Baca Juga: 6 Wisata Destinasi di Blitar yang Sudah Dibuka New Normal, Salah Satunya Pantai Serang

Meski ditemukan di daerah pantai Serang, ternyata Mbah Moedjair justru lahir di Desa Kuningan, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar pada tahun 1890 silam.

Awal mula penemuan dari ikan Mujair dimulai dari usaha warung sate Mbah Moedjair yang mulai mengalami kebangkrutan.

Karena semakin terpuruk akibat kebangkrutannya, Mbah Moedjair pun pergi melakukan tirakat di daerah Pantai Serang, wilayah Selatan Blitar.

Baca Juga: Wali Kota Santoso Apresiasi Kontes Proklamator Koi Show 2021: Menduking Eksistensi Ikan Koi Blitar

Di pantai Serang Mbah Moedjair pun menemukan sejumlah jenis ikan yang belum diketahuinya sebelumnya.

Karena tertarik dengan jenis ikan tersebut, Mbah Moedjair pun membawa pulang ikan yang ditemukannya tersebut ke rumah.

Pada awalnya Mbah Moedjair mengalami kesulitan membudidayakan ikan tersebut karena adanya perbedaan jenis air laut dan tawar.

Namun setelah berupaya keras dan bebrapa kali gagal, Mbah Moedjair berhasil membudidayakan ikan tersebut dan juga menjualnya ke pasar.

Baca Juga: Kontes Proklamator Koi Show 2021 Blitar Ramai, Wali Kota Santoso: Harap Dapat Bantu Pulihkan Ekonomi Daerah

Atas keberhasilannya membudidayakan ikan tersebut hingga pesat dan bertahan terhadap berbagai habitat, nama Mbah Moedjair pun semakin terkenal.

Hingga akhirnya ikan spesies baru tersebut dinamai dengan nama penemunya, yaitu menjadi ikan Moedjair atau Mujair.

Pada zaman pemerintah Hindia Belanda sendiri terdapat tulisan harian "Pedoman" edisi 27 Agustus 1951, mengapresiasi usaha Moedjair membudidayakan ikan mujair dengan memberinya santunan sebesar Rp 6 per bulan.

Kemudian Mbah Moedjair juga diangkat sebagai pegawai negeri tanpa harus mendapatkan beban kerja.

Baca Juga: Profil Impron Rosadi, Anak Desa Biasa Yang Dampingi Sandiaga Uno Saat Kunjungi Desa Wisata Serang

Selanjutnya setelah masa kemerdekaan, kementrian Pertanian RI memberi penghargaan atas jasanya menemukan ikan Mujair pada 17 Agustus 1952.

Bahkan Mbah Moedjair juga mendapat penghargaan dari Eksekutuf Comittee Indo Pasifik Fisheries Ciuncil tahun 1954.

Kemudian sejak 1982 program pengembangan aneka ikan dilakukan pemerintah Indonesia dengan cara menyebarkan bibit ikan mujair dalam kolam pekarangan dan waduk-waduk.

Mbah Moedjair sendiri akhirnya meninggal pada tanggal 7 September 1997 dan di nisannya tertulis MOEDJAIR, PENEMU IKAN MOEDJAIR dengan ukiran ikan Mujair yang ditemukannya.***

Editor: Annisa Aprilya Putri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah