MEDIA BLITAR – Nasib buruk harus dialami Alip Ica Silva (26), warga Desa Sumber, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar.
Ica menjadi korban insiden kecelakaan yang melibatkan minibus yang ia tumpangi dan Kereta Api (KA) Dhoho, di Sukorejo, Kota Blitar, Jumat, 12 Februari 2021.
Kondisi terakhir, Alip Ica Silva yang merupakan ibu rumah tangga itu dikabarkan seketika tewas dengan luka berat di bagian kepalanya.
Baca Juga: IKATAN CINTA: Michelle dan Angga Lewatkan Petunjuk Penting dari Video Roy, Segera Sadari?
Insiden itu lantas menggegerkan warga yang ada di sekitar lokasi kejadian, tepatnya di Jl. Kahuripan, Kel. Blitar, Kec. Sukorejo, Kota Blitar.
Peristiwa itu bermula ketika minibus R4 Suzuki Carry nopol AG 1535 DV dari arah utara itu melintas di perlintasan kereta api.
Diduga, minibus tersebut sempat mendadak mogok saat ada di tengah lintasan kereta.
Kecelakaan antara Kereta Api Dhoho dan minibus pun tak dapat dihindari.
Baca Juga: Ciye! Ahok dan Puput Nastiti Devi Pamer Momen Bahagia Rayakan Imlek 2021
Dalam sekejap Kereta Api Dhoho nomor lokomotif CC2039813 yang melaju dari arah timur menghantam minibus tersebut.
Minibus yang mengusung lima penumpang termasuk sopir itu kemudian terseret hingga beberapa meter.
Kereta terus melaju, sedangkan minibus itu terguling hingga beberapa kali.
Diduga, sopir minibus, Budiono (31) kehilangan fokus sehingga tak menyadari bahwa dirinya tengah melintas di jalur keret api.
Baca Juga: Inilah 5 Momen Emosional Dari Episode Terakhir Drama Korea True Beauty, Happy Ending!
Baca Juga: Jadi Pelajaran Saat Ditangkap BNN, Raffi Ahmad: Allah Ngasih Rejeki dari Tangan Manusia Lainnya
Sementara itu, ketiga penumpang lainnya yang merupakan anak dari korban yang meninggal dunia, Amanda Argananta (4) dan Amelsa Erica Zanwadari (9), dan seorang bayi, mengalami luka ringan hingga berat.
Pengemudi sekaligus penumpang minibus kemudian di rujuk ke RS Mardi Waluyo Kota Blitar untuk mendapatkan perawatan intensif, disusul petugas kepolisian yang melakukan olah TKP.
Akibat peristiwa itu, kerugian ditafsir mencapai Rp5 juta.***