Waspada dan Bijak Dalam Mengatur Pendapatan, Untuk Menghadapi Resesi Ekonomi

- 4 Oktober 2020, 13:47 WIB
Ilustrasi resesi.
Ilustrasi resesi. /PIXABAY/ Geralt

MEDIA BLITAR – Kondisi yang tidak menentu karena terdampak Covid-19, membuat banyak orang berpikir bagaimana memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Secara terbuka, Menteri Keungan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan data-data kuantitaif mengenai ekonomi Indonesia untuk kepentingan negara.

Indonesia menunjukkan pertumbuhan pertumbuhan yang negatif, sehingga ancaman resesi ekonomi bukan main-main. Diperkiraan pendapatan pajak tahun ini akan mengalami penurunan.

Baca Juga: Sempat Diisukan Koma Setelah Melahirkan, Ketahui Film yang Dibintangi Rachel Maryam

Selain itu, Sri Mulyani juga menjalaskan bahwa penerimaan negara dari pajak tahun lalu sudah minus.

Penerimaan pajak turun, menunjukkan kesulitan negara sangat besar. Di sisi lain pemerintah diperkirakan harus menyiapkan anggaran 650 triliunan untuk kegiatan pemulihan ekonomi nasional.

Anggaran tersebut digunakan sebagai bantuan pegawai dengan gaji di bawah 5 juta peserta BPJS, serta rencana bantuan pulsa PNS 200 ribu rupiah per bulan.   

Baca Juga: Rekrutmen 48.600 Pengawas TPS Pilkada Jatim Dibuka. Segera Cek Persyaratannya

Diketahui bahwa negara tetangga lain juga sudah menyatakan resesi, seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand.

Secara sederhana, gambaran apabila terjadi krisis global mengakibatkan aktivitas ekspor dari berbagai negara mengalami penurunan. Aktivitas ekspor yang turun juga mengakibatkan pendapatan negara terhambat.

Pada kondisi seperti ini, daya beli masyarakat menurun. Sehingga, berdampak pada perusahan yang sepi pembeli. Akibatnya, perusahaan akan mengalami kebangkrutan dan terjadi banyak pemutusan hubungan kerja (PHK).

Baca Juga: Aksi Kemanusian Digelar Aliansi Blitar Bersama Jerinx SID, Sebagai Bentuk Rasa Solidaritas

Lapangan pekerjaan yang semakin kecil dan banyaknya PHK, akan meningkatkan pengangguran. Selain itu, UMKM akan mengalami sepi pembeli.

Keadaan seperti ini memang sangat sulit dan berdampak bagi semua masyarakat.

Untuk menyiasati krisis dan rasa aman kamu keuangan, berikut hal yang harus kamu persiapkan:

1. Persiapkan tabungan atau dana darurat

Ini harus dipersiapkan, karena banyak orang yang melalaikan tabungan.

2. Bijak dalam berhutang

Jika terpaksa untuk berhutang, pastikan utang yang kamu lakukan maksimal 30% dari penghasilan.

Baca Juga: Dua Fraksi Tolak RUU Cipta Kerja Disahkan di Paripurna DPR

3. Bedakan kebutuhan dan keinginan

Kebutuhan adalah hal yang harus dipenuhi dan bersifat pokok. Sedangkan keinginan bersifat tidak mendesak dan dapat dilakukan kemudian hari.

4. Terapkan prinsip menabung dahulu sebelum belanja

Hal ini bertujuan agar terhindar dari banyaknya tagihan dan tetap tenang dan bijak dalam penggunaan penghasilan.

***

Editor: Ninditoo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah