Angin Segar, Gula Semut Organik Purbalingga Sangat Diminati Hingga Tembus Ke Pasar Eropa

24 Agustus 2020, 16:54 WIB
Gula Semut Organik Purbalingga sangat diminati hingga Tembus Pasar ke Eropa /

MEDIA BLITAR – Saat ini, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Perkebunan terus berupaya mendorong potensi produk organik agar bisa tembus pasar Internasional.

Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, untuk mengembangkan pertanian berbasis organik yang sudah banyak digencarkan di negara lain. Menurutnya, pertanian dengan sistem organik akan meningkatkan kualitas produksi pertanian yang lebih sehat.

Produk hasil pertanian organik dari Indonesia cukup banyak minati di pasar Eropa. Salah satunya adalah gula semut organik asal Purbalingga Jawa Tengah. Gula semut organik asal Purbalingga semakin dikenal di pasar Benua Biru.

Baca Juga: Hanya Selang Sehari, WhatsApp Web Rilis Dua Versi Beta Baru: Kini Bisa Video Call 50 Orang

Termutakhir, serbuk manis para penderes dari Tanah Perwira ini diekspor ke Negeri Hercules alias Yunani. Capaian ini merupakan sebuah prestasi yang luar biasa mengingat pasar Eropa dikenal memiliki standar kualitas produk yang tinggi.

Dikutip dari laman Instagram Kementerian Pertanian RI dan laman resmi Pemkab Purbalingga, ekspor gula semut organik ini merupakan kabar bahagia di tengah pandemi yang kini melanda.

Sebanyak 13 ton gula semut organik hasil produksi petani yang tergabung dalam Kelompok Usaha Bersama (KUB) Sumber Rejeki dari Desa Ponjen, Kecamatan Karanganyar dikapalkan ke Yunani pada 24 Juni 2020 lalu.

Baca Juga: Bocoran Harga dan Spesifikasi Oppo A53 yang Akan Segera Dijual di Indonesia 27 Agustus 2020

“Alhamdulilah, gula semut produk Purbalingga berhasil menembus pasar Eropa dan terbaru sudah sampai ke Yunani,” kata Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, Kamis, 9 Juli 2020, dikutip dari laman resmi Pemkab Purbalingga.

Pasar Eropa dikenal memiliki standar kualitas produk yang tinggi. Tidak mengherankan jika produk semut organik yang diekspor ke sana memiliki harga jual lebih tinggi dari harga pasaran di dalam negeri.

Gula semut organik KUB Sumber Rejeki dihargai lebih tinggi dengan selisih Rp 5.000 per kilogramnya dari harga di pasar lokal. Dengan demikian, para petani Purbalingga meraup Rp.
312.000.000 dari 13 ton gula semut organik yang diekspor ke Yunani.

Baca Juga: Hasil Final Liga Champions 2020: Bayern Munchen Juara Liga Champions 2020, Dan Menjatuhkan PSG 1-0

Ekspor ini diharapkan dapat semakin memberi manfaat kepada para petani dan semakin mengibarkan produk lokal Purbalingga di pasar dunia.

Bupati pun menekankan akan terus mendukung potensi unggulan Kabupaten Purbalingga ini untuk semakin berkembang. “Ini adalah angin segar ditengah perlambatan ekonomi akibat pandemi Covid-19,” ujarnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Purbalingga Mukodam dari sumber yang sama menambahkan gula semut atau gula kelapa kristal organik Purbalingga semakin luas pangsa pasar ekspornya. Hal ini karena adanya kemitraan antara eksportir dengan para petani penderes dan pedagang gula kelapa.

Baca Juga: Simak Harga Emas Antam Hari Ini Senin 24 Agustus 2020, Tak Ada Kenaikan yang Signifikan

“Saat ini ada 12 perusahaan eksportir yang telah bermitra di Purbalingga. Mereka yang
memfasilitasi teknis pengkondisian lahan dan cara produksi organik melalui audit ketat sampai mendapat berbagai sertifikat organik dari berbagai lembaga sertifikasi dunia dari Jepang dan Eropa,” katanya.

Sejauh ini sudah ada 12 perusahaan yang bermitra dengan petani Purbalingga yaitu PT. Navil, PT. Itrek, PT. DAI, PT. MIO, PT. Integral Mulia Cipta, PT. Mana Anugrah Sejahtera, UD Brayan, KUB Central Agro Lestari dan Koperasi Nira Perwira.

***

Editor: Ninditoo

Tags

Terkini

Terpopuler