Berdasarkan Riset, Ternyata Begini Alasan Hilangnya Indera Penciuman Pasien Covid-19

- 30 Juli 2020, 12:29 WIB
Ilustrasi hasil pemeriksaan Covid-19. Istimewa
Ilustrasi hasil pemeriksaan Covid-19. Istimewa /

MEDIA BLITAR - Gejala pasien yang terpapar virus Covid-19, rupanya masih menjadi pertanyaan bagi semua orang.

Banyak yang bertanya, hilangnya indra penciuman pasien positif Covid-19 sempat menjadi misteri oleh banyak orang, terutama para peneliti.

Para peneliti terus melakukan riset dan penelitian terkait penyebab hilangnya indra penciuman pada pasien positif Covid-19.

Baca Juga: Predator Fetish Kain Jarik Berkedok Riset, Korban Dibungkus Seperti Pocong, Viral di Media Sosial

Setelah melakukan proses riset yang panjang, akhirnya para peneliti di Harvard Medical School telah menemukan penyebabnya.

Mereka telah menemukan alasan dibalik hilangnya indra penciuman yang telah menyerang para pasien Covid-19.

Oleh dokter biasanya gejala itu disebut 'Anosmia' menjadi salah satu indikator awal yang paling umum dilaporkan dari virus.

Baca Juga: Dokter Sony Putrananda, Dokter Ternama di Blitar Meninggal Dunia Karena Terpapar Covid-19

Dikutip MEDIA BLITAR yang dilansir Pikiran-Rakyat.com dari laman NYpost, beberapa studi menunjukan kehilangan indera penciuman sebenarnya bisa menjadi cara yang lebih baik untuk memprediksi penyakit.

Bahkan dikatakan lebih baik daripada gejala yang saat ini banyak dirasakan yaitu demam dan batuk.

Namun, para ilmuwan juga sempat dibuat bingung mengenai bagaimana persisnya beberapa pasien kehilangan indera penciumannya.

Baca Juga: Bacaan Niat dan Tata Cara Sholat Idul Adha Serta Keutamaannya

Peneliti berusaha untuk lebih memahami bagaimana penciuman pada pasien berubah dengan menentukan jenis sel yang paling rentan terhadap SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Covid-19.

Studi mereka diterbitkan pada Jumat, 24 Juli 2020 lalu di jurnal peer-review 'Science Advances'.

Melalui analisis terhadap berbagai dataset, mereka menemukan bahwa itu menyerang sel-sel yang mendukung neuron sensorik penciuman, yang mendeteksi dan mengirimkan indera ke otak.

Baca Juga: Artis VS Dipesan Oleh Pengusaha Asal Lampung, Dengan Tarif Rp 30 Juta Melalui Media Sosial

"Temuan kami menunjukkan bahwa virus corona mengubah indera penciuman pada pasien bukan dengan menginfeksi neuron secara langsung tetapi dengan mempengaruhi fungsi sel pendukung," kata Sandeep Robert Datta, seorang profesor neurobiologi di Harvard Medical School.

Hak itu mengartikan bahwa virus tak mungkin menyebabkan kerusakan secara permanen pada sirkuit saraf penciuman.

Dapat diartikan jika pasien dapat memulihkan indera penciuman mereka.

Baca Juga: Jimin BTS Bikin ARMY Khawatir, Perkara Salah Terjemahan Google Translate Pada Unggahannya di Twitter

"Saya pikir itu adalah kabar baik, karena begitu infeksi hilang, neuron penciuman tampaknya tidak perlu diganti atau dibangun kembali dari awal," kata Datta dalam sebuah pernyataan.

Namun ia juga menambahkan bahwa penelitiannya masih membutuhkan lebih banyak data untuk mengkonfirmasi kesimpulan tersebut.

"Kita membutuhkan lebih banyak data dan pemahaman yang lebih baik tentang mekanisme yang mendasari untuk mengkonfirmasi kesimpulan ini," tambahnya.

Baca Juga: Artis VS Ditangkap Terkait Dugaan Prostitusi di Lampung, Vitalia Shesya Bantah Tudingan Netizen

Dikabarkan Pikiran-Rakyat.com sebelumnya, Pada April 2020 lalu, seorang paramedis yang terinfeksi virus corona memperingatkan gejala yang tidak biasa setelah ia dinyatakan positif COVID-19.

Kristine Adkin dinyatakan positif COVID-19, meskipun tanpa gejala menderita batuk dan suhu tinggi.

Tenaga medis NHS berusia 24 tahun itu kehilangan semua indera penciuman dan rasa ketika ia jatuh sakit karena terinfeksi virus corona.

Gejala awal yang dirasakan olehnya dimulai dengan sakit kepala dan sakit punggung serta membuatnya stres.

Baca Juga: Foto Seksi dan Beberapa Fakta Menarik Tentang Artis Vernita Syabilla Yang Sedang Ramai Dibicarakan

Namun, kondisinya kian memburuk dan dibiarkan berjuang untuk bernapas.

Paramedis yang kini menjadi pasien positif virus corona ini sekarang memperingatkan orang-orang untuk waspada terhadap gejala-gejala yang kurang jelas dan untuk memperhatikan saran pemerintah untuk tetap tinggal di dalam rumah.

Saat ini Kristine dalam kondisi yang baik dan telah kembali bekerja di garis depan, ia mengatakan bahwa gejala yang dirasakan berbeda pada setiap orang.***

(pikiran-rakyat.com/Rahmi Nurfajriani)

Editor: Ninditoo

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x