Teknologi AI Tak selamanya Sempurna, Guru Besar ITB sebut 3 Pemicu Penyimpangan Kecerdasan Buatan

- 26 Maret 2021, 09:45 WIB
Ilustrasi Artificial Intelligence (AI).
Ilustrasi Artificial Intelligence (AI). //Pixabay//geralt/

Bambang menjelaskan untuk mengatasi bias dari kecerdasan artifisial memang tidaklah mudah dan sederhana.

Maka dari itu, dia menambahkan perlunya penelusuran lebih detail mengenai faktor pemicu adanya bias, apakah pada data training, algoritma maupun pengembangan kecerdasan artifisial.

Baca Juga: Aset Tak Kunjung Dikembalikan, Polisi Sudah Terima Laporan Rizky Febian Kasus Penggelapan Aset oleh Teddy

Selain itu, Bambang juga mengatakan pemahaman data set, termasuk penyaluran statistik apakah data tersebut tidak seimbang maupun seimbang juga perlu diketahui.

Di samping itu, pemahaman mengenai algoritma secara matang yang dipakai dalam pembangunan model kecerdasan buatan, serta pemahaman tujuan tertentu dari pengembangan aplikasi kecerdasan tersebut.

Menurutnya, pemahaman praktik sosial untuk bidang kecerdasan buatan yang dibuat juga penting. Lalu yang dianjurkan adalah menerima masukan dari tenaga ahli yang sebaiknya eksternal dari tim pengembangan teknologi AI tersebut.

Baca Juga: Dikenal Sebagai Ratu Horor, Suzzanna Pinta Hal Ini Sebelum Wafat, Clift Sangra: Dimasukkan dalam Peti

Penyimpangan kecerdasan buatan memang seringkali terjadi. Salah satunya adalah pihak Amazon yang menggunakan AI untuk pelaksanaan rekrutmen pegawai.

Pada saat proses rekrutmen timbul adanya penyimpangan, di mana teknologi AI yang dibuat lebih memilih atau merekrut laki-laki dibandingkan perempuan.***

Halaman:

Editor: Rezky Putri Harisanti

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x