5 Langkah Menjaga Data dari Kejahatan Siber di Dunia Maya, Salah Satunya Proteksi Perangkat

18 September 2021, 06:45 WIB
Ilustrasi kejahatan siber /Pixabay

 

MEDIA BLITAR – Teknologi di dunia semakin tahun semakin canggih, sehingga banyak masyarakat yang bisa mengakses internet atau berbagai informasi lainnya.

Seperti halnya Indonesia saat ini baru saja mengeluarkan jaringan 5G yang sudah bisa diakses oleh sebagian masyarakat Indonesia.

Namun dengan teknologi yang semakin canggih, melainkan kejahatan dunia maya semakin rentan sehingga bisa merusak perangkat elektronik ataupun membocorkan data pribadi yang berada di gadget maupun di media sosial.

Dilansir dari artikel ANTARA, Lembaga dan organisasi di Indonesia sangat rentan mengalami serangan siber atau 746 persen lebih tinggi dari rata-rata kejadian secara global, menurut Threat Intelligence Report yang merilis  Check Point Software Technologies Ltd.

Namun, perlu untuk diketahui dari ancaman siber yang dihadapi, seperti jenis eksploitasi kerentanan (vulnerability exploit) yang paling umumnya, yaitu Remote Code Execution yang akan berdampak pada 62 persen organisasi dalam 6 bulan terakhir.

Baca Juga: Data 279 Juta Penduduk Indonesia Bocor hingga Dijual Hacker, Kominfo Langsung Turun Tangan

Remote Code Execution merupakan serangan siber yang terjadi ketika penyerang mengeksekusi perintah dari jarak jauh terhadap perangkat korban atau target, biasanya setelah host mengunduh Malware berbahaya.

Menurut dari Check Point Threat Intelligence Report mengungkapkan bahwa ada tiga industri yang paling terdampak di Indonesia merupakan Bidang Pemerintah/Militer, Manufaktur dan Perbankan.

Hal tersebut yang akan menerima 686 persen, 403 persen dan 313 persen, lebih banyak serangan per pekan jika dibandingkan dengan rata-rata global pada setiap sektor.

“Banyak organisasi di Indonesia rentan terhadap serangan siber karena mereka tidak memiliki perlindungan yang memadai atau masih bergantung pada teknologi yang sudah ketinggalan,” kata Deon Oswari, Country Manager Indonesia, Check Point Software dalam siaran pers.

Baca Juga: Hacker Berulah! Akun Resmi Instagram Universitas Jember Diretas, Pihak Kampus Buka Suara

“Check Point Software mendesak semua organisasi di Indonesia untuk meninjau kembali strategi keamanan siber dan kesterilan sistem keamanan mereka untuk menghindari menjadi korban dari kebocoran besar (mega breach) siber berikutnya,” ucapnya kembali.

Sebelumnya di Indonesia pernah terjadi sebuah kebocoran data yang menimpa aplikasi lembaga pemerintah hingga e-commerce.

Berikut ini berbagai langkah-langkah, agar organisasi atau perusahaan dapat terlindungi di dunia maya yang direkomendasikan Check Point Software:

  1. Edukasi

Edukasi merupakan komponen terpenting dari proteksi yang banyak dari serangan siber, dimulai dari email bertarget yang bisa saja tidak mengandung malware, akan tetapi desain tersebut untuk memikat penerima email agar mengklik tautan berbahaya.

Oleh sebab itu, edukasi bagi pengguna merupakan salah satu bagian terpenting dari sebuah proteksi.

Baca Juga: Akun Youtube Milik Keluarga Gen Halilintar Diretas oleh Hacker Asal Rusia? Atta Halilintar: Waspada Ya

  1. Proteksi

Sebesar 91 persen file berbahaya di Indonesia dikirim melalui email dan jenis file yang paling berbahaya yang akan diterima lewat email adalah film jenis .xlsx (38 persen) yang diikuti oleh file .rtf (19 persen) dan .docx (17 persen).

Oleh sebab itu, hal tersebut penting bagi sebuah perusahaan ataupun organisasi untuk memperkuat keamanan email, terutama saat memindahkan email dari host lokal ke cloud.

  1. Update

Pada tahun 2017 Ransomware WannaCry yang menyerang sederet organisasi dan perusahaan di seluruh dunia maupun menginfeksi lebih dari 200.000 komputer dalam jangka waktu tiga hari.

Meski demikian, patch untuk EternalBlue exploit yang digunakan ransomware ini telah tersedia dalam sebulan penuh sebelum serangan terjadi.

Oleh karena itu, penting untuk selalu memperbarui updates atau patches secara otomatis.

Baca Juga: Link Streaming Ikatan Cinta: Angga Akan Temui Hacker Demi Password, Dapat Petunjuk Baru?

  1. Utamakan pencegahan

Serangan siber juga terampil menghindari deteksi, jika data berhasil dicuri dan kerugian finansial organisasi atau perusahaan pun menjadi tinggi.

Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk menggunakan solusi pencegahan tingkat lanjut yang dapat menghentikan serangan paling canggih, serta mencegah serangan zero day maupun ancaman tidak dikenal.

  1. Perangkat anti-ransomware

Perlindungan anti-ransomware akan mengawasi aktivitas yang tidak biasa seperti membuka dan mengenkripsi file dalam jumlah besar.

Oleh karena itu, memasang solusi keamanan siber terpadu untuk pekerja jarak jauh atau remote work yang berguna untuk melindungi endpoint, browser, email, serta akses jarak jauh dari berbagai ancaman siber, baik yang dikenal maupun tidak dikenal.***

Editor: Rezky Putri Harisanti

Tags

Terkini

Terpopuler