Heboh! Beredar Video Awan Pelangi Diduga Fenomena ‘Cloud Iridescence’ Pasca Gempa Malang di Blitar

- 10 April 2021, 20:07 WIB
Heboh! Beredar Video Awan Pelangi Diduga Fenomena ‘Cloud Iridescence’ Pasca Gempa Malang di Blitar
Heboh! Beredar Video Awan Pelangi Diduga Fenomena ‘Cloud Iridescence’ Pasca Gempa Malang di Blitar /Twitter/@senengduit.

MEDIA BLITAR - Netizen dihebohkan dengan beredarnya video fenomena awan langit setelah satu jam kejadian gempa Malang yang melanda di Kota Blitar.

Unggahan video awan langit tersebut tersebar di sosial media yakni, Twitter. Salah satu warganet mengungkapkan, peristiwa tersebut terjadi sampai jam 15.00 WIB di Blitar dengan warna agak pudar.

Sampai jam 15.00 WIB tadi awan pelangi di Blitar ini masih ada tapi agak pudar gitu,” tulisnya.

Baca Juga: Gempa Terkini, Getaran 6,7 SR Selatan Malang Pernah Catat Sejarah Rentetan Gempa di Pulau Jawa Bagian Selatan

Salah satu netizen juga memberikan balasan, gempa Malang yang melanda Kota Blitar kali ini merupakan gempa paling kencang yang dia rasakan beserta warga lain di lingkungannya. Dia juga menambahkan bahwa fenomena awan langit tersebut kemungkinan merupakan salah satu tanda gempa susulan.

Ada yang bilang ini tanda2 mau ada gempa lagi. Entah bener apa enggak.. Tapi sumpah tadi itu gempa paling kenceng yang pernah kualami.. Dan kata orang2 tua sekitar rumah juga gitu ini gempa paling kenceng dan lama,” cuitan salah satu netizen.

Sebagian netizen lain, juga memberikan jawaban bahwa fenomena awan dengan sinar aneh tersebut adalah Cloud Ridiscence.

Baca Juga: Gempa Besar 6,7 SR di Lumajang Sebabkan Tanah Longsor, Pengendara Sepeda Motor Tewas Seketika

Bantu jawab ya nama fenomena nya Cloud iridescence penjelasan nya cari di google hehehe... , jangan panik tetap stay safe,” tulis salah satu warganet.

Fenomena awan pelangi dengan rona aneh tersebut pernah terjadi di beberapa tempat dengan warna sedikit berbeda, salah satunya peristiwa Pilkada di Sulawesi Utara pada 9 Desember 2020.

Peristiwa awan pelangi ini diduga merupakan bagian dari salah satu fenomena optik atmosfir yang dikenal sebagai Cloud Iridescene.

Baca Juga: Ibadah Berjamaah di Masjid Diperbolehkan dengan Penerapan Prokes, Wapres : Zona Merah Tetap Beribadah di Rumah

Lalu bagaimana terbentuknya fenomena awan pelangi tersebut?

Cloud Iridescence dapat terbentuk dengan memenuhi dua syarat yakni, pertama terdapat awan dengan titik-titik embun dan partikel es dengan ukuran kecil seragam.

Kedua, awan tersebut harus memiliki ketebalan tipis, sehingga cahaya dapat dengan mudah dibiaskan oleh titik-titik embun.

Setelah kedua syarat terpenuhi, Cloud Iridescence dapat terjadi saat siang hari cerah dn beberapa awan di langit.

Baca Juga: IKATAN CINTA 10 April 2021: Momen Honeymoon Andin dan Aldebaran, Justru Dimanfaatkan untuk Belajar Berenang?

Proses pembentukan fenomena tersebut memiliki kesamaan dengan pelangi, yakni cahaya dibiaskan oleh partikel air.

 Kemudian, cahaya dipisahkan berdasarkan panjang gelombang mulai dari yang paling panjang (merah) hingga paling pendek (ungu).

Namun, masih belum ada informasi dari pihak BMKG, apakah fenomena tersebut berhubungan dengan kejadian gempa susulan Gempa Malang yang baru saja terjadi di Blitar atau tidak.

Baca Juga: Ngapain Aja Sih, kalau Aldebaran dan Andin Honeymoon? Ini Kelanjutan Ikatan Cinta 10 April 2021

Kejadian gempa di bagian Selatan Pulau Jawa arah Barat Daya dari Malang terjadi pada Hari Sabtu, 10 April 2021 pukul 14.00 WIB. Peristiwa ini menyebabkan banyak kerugian material dan kerusakan fasilitas umum.

Peristiwa gempa dapat terjadi di pusat laut dengan kisaran jarak 90 kilometer arah barat daya dari Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.

Berdasarkan pernyataan BMKG melalui cuitan Twitter @infoBMKG letak gempa tersebut berada pada 8,95 lintang selatan dan 112, 48 bujur timur dengan magnitudo 6,7.

Baca Juga: Gempa 6,7 SR Guncang Malang dan Berbagai Kota di Pulau Jawa

Tingkat kedalaman gempa 25 kilometer. Meskipun beberapa kota di Jawa Timur mengalami kerusakan fasilitas umum dan beberapa rumah warga.

Meskipun demikian, gempa tersebut tidak memicu potensi Tsunami di beberapa wilayah meliputi, Klaten, Mojokerto, Lombok Utara, Sumbawa, Tabanan, Klungkung, Bnjarnegara II MMI.***

Editor: Farra Fadila

Sumber: Twitter Portal Sulut


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x