Gubernur NTT Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana

- 9 April 2021, 11:59 WIB
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jendral TNI Dr. (H.C.) Doni Monardo (tengah denga baju putih rompi cokelat) menggelar konferensi pers terkait penanganan bencana di wilayah Nusa Tenggara Timur di Kantor Bupati Flores Timur, Larantuka, NTT, Kamis 7 April 2021
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jendral TNI Dr. (H.C.) Doni Monardo (tengah denga baju putih rompi cokelat) menggelar konferensi pers terkait penanganan bencana di wilayah Nusa Tenggara Timur di Kantor Bupati Flores Timur, Larantuka, NTT, Kamis 7 April 2021 /Komunikasi Kebencanaan BNPB/Apri/

 

MEDIA BLITAR – Nusa Tenggara Timur (NTT) saat ini telah menetapkan status tanggap darurat terhitung sejak 6 April hingga 5 Mei 2021 terhadap bencana angin siklon tropis, banjir bandang, tanah longsor, dan gelombang pasang.

Status tersebut ditetapkan oleh Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui surat keputusan No. 118/KEP/HK/2021 mulai 6 April 2021.

Baca Juga: Piala Menpora 2021: PSIS Semarang Sudah Siap Hadapi PSM Makassar

Penetapan keputusan tersebut diambil berdasarkan dampak dari siklon tropis di Kota Kupang dan 21 Kabupaten dalam wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) mulai 2 April sampai dengan 5 April 2021.

Dengan adanya keputusan tanggap darurat tersebut, diharapkan mampu mempercepat penangan bencana di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).

Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan hingga Rabu, 7 April 2021, total korban jiwa yang berada di beberapa kabupaten dan kota berjumlah 138 jiwa.

Baca Juga: Pelatih PSM Siapkan Strategi Antisipasi Produktivitas Gol PSIS

Jika dirincikan korban meninggal dunia tersebut, yaitu Kabupaten Flores Timur 67 jiwa, Lembata 32, Alor 25, Kupang 5, Malaka 4, Sabu 2, Ngada 1, Ende 1 dan Kota Kupang 1.

Sedangkan berdasarkan laporan korban hilang pada pertemuan koordinasi berjumlah 61 jiwa, yaitu Kabupaten Lembata 35, Alor 20 dan Flores Timur 6.

Sementara itu, kerugian material di sektor perumahan berjumlah 1.114 unit dengan rincian rusak berat 688 unit, rusak sedang 272 dan rusak ringan 154.

Baca Juga: Intensitas Siklon Tropis Seroja Meningkat, Empat Provinsi Diminta Waspada!

Dalam hal upaya penangan darurat seperti pencarian dan evakuasi koran, pelayanan warga di pengungsian, pendistribusian bantuan, pendataan maupun pembukaan akses yang masih terisolasi masih terus dilakukan hingga saat ini.

Sejumlah helikopter juga dikerahkan menuju lokasi yang terdampak. Dalam operasi udara ini didukung oleh Satuan Tugas TNI AU yang juga memfasilitasi pengiriman bantuan dari pihak donatur maupun relawan medis ke wilayah-wilayah yang sulit untuk dijangkau oleh transportasi darat.

Baca Juga: Innalillahi Rombongan Adik Ruben Onsu Kecelakaan Usai Soroti Hal Mistis di Bali, Begini Kondisinya

Dengan penanganan tersebut, diharapkan bencana banjir bandang, tanah longsor dan gelombang pasang bisa dilakukan dengan baik dan tepat.

Selain itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo meminta warga yang bermukim di lokasi rawan bencana untuk melakukan sistem keamanan lingkungan (siskamling)  agar memberikan informasi kepada warga agar tetap waspada.***

Editor: Annisa Aprilya Putri

Sumber: BNPB ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x