Network
Bahkan Nova menjelaskan salah satu contoh penampilan mereka yang menurun sehingga banyak pihak yang menilai Praveen-Melati harus didegradasi atau dicoret dari timnas.
“Terakhir waktu di Bali itu. Mereka tidak ada fighting spirit-nya. Jadi, keputusan degradasi ini tidak ditentukan oleh satu pihak saja. Jadi, bukan saya doang, Mas,” jelas Nova.
Sebenarnya Nova sempat mencoba memberikan alasan agar Praveen-Melati bisa dipertahankan di skuad Pelatnas.
Baca Juga: Siap Tempur di BATC 2022, PBSI Lepas Skuat Indonesia Menuju Malaysia
Namun keputusan dari banyak pihak yang hadir di rapat akhirnya memilih mencoret juara All England 2020 tersebut.
“Saya bisa saja mengungkapkan banyak alasan mengapa Praveen/Melati harus bertahan (di pelatnas). Tetapi keputusan ini ditentukan secara kolektif, lewat rapat-rapat, dan semua yang mengikuti rapat itu akhirnya menyetujui. Cuma itu saja. Sebetulnya, kalau soal mempertahankan, pelatih juga sudah berusaha mempertahankan,” tambah Nova.
Kemudian Nova menegaskan masalah rendahnya fighting spirit, inkonsistensi penampilan, dan kelemahan mental dalam pertandingan yang ditunjukkan Praveen-Melati.
Baca Juga: Praveen dan Melati Dicoret Dari Atlet Pelatnas PBSI 2022, Nova Widianto Jelaskan 4 Faktor Penyebab
Apalagi penilaian penurunan performa mereka tidak hanya dilakukan sekali atau dua kali, namun sering dilakukan sehingga keputusan pencoretan diambil.
“Karena tidak sekali-dua kali, maka muncul pertimbangan (untuk mencoret dari pelatnas, Red). Ini sudah dibicarakan dengan pengurus dan binpres (bidang pembinaan dan prestasi PP PBSI). Jadi, akhirnya semua sepakat mereka didegradasi,” ungkap Nova.
