MEDIA BLITAR - Menteri Olahraga Australia Richard Colbeck mengatakan pembatasan berbicara para atlet di Olimpiade Beijing Musim Dingin, akan terlaksana pada bulan depan, dan terkesan "sangat memprihatinkan”.
Atas hal ini, Richard menyampaikan bahwa mereka (res: para atlet) harus bebas mengungkapkan pendapat selama Olimpiade.
Baca Juga: Valeree Siow Bertekad Bantu Chan Peng Soon Ikuti Olimpiade Ketiga: Aku Tidak Akan Mengecewakannya
Awal pekan ini, para atlet yang maju ke Olimpiade Beijing diperingatkan untuk berbicara tentang isu-isu hak asasi manusia saat berada di China demi keselamatan mereka sendiri, oleh para pembicara di sebuah seminar yang diselenggarakan oleh Human Rights Watch.
Australia termasuk di antara sejumlah negara yang turut serta, termasuk Amerika Serikat, Inggris dan Jepang. Menindaklanjuti hal tersebut, sejumlah negara itu, mengumumkan boikot diplomatik atas Olimpiade tersebut, karena kekhawatiran tentang hak asasi manusia di China.
Baca Juga: Masih Butuh Gandeng China Urusan Diplomatik, Korea Selatan Tak Ikut-ikutan Boikot Olimpiade Beijing
"IOC (Komite Olimpiade Internasional) telah menjelaskan bahwa semua atlet memiliki hak atas opini politik dan kebebasan untuk mengekspresikannya termasuk melalui media sosial dan wawancara media," kata Colbeck kepada Sydney Morning Herald.
"Setiap ancaman yang ditujukan kepada atlet Australia untuk berbicara, oleh karena itu, sangat memprihatinkan dan sama sekali tidak didukung oleh pemerintah Australia."