PROFIL Lee Young-suk, Korban Susi Susanti hingga Ditampar Penuh Tangis oleh Pelatih Korea Selatan

- 13 November 2021, 21:10 WIB
Susi Susanti menjadi lawan tangguh bagi Lee Young-suk di turnamen bulutangkis internasional era 90-an/ Tangkap layar YouTube Badminton Update Off
Susi Susanti menjadi lawan tangguh bagi Lee Young-suk di turnamen bulutangkis internasional era 90-an/ Tangkap layar YouTube Badminton Update Off /

MEDIA BLITAR – Sejatinya, Indonesia memiliki satu mantan tunggal putri bulutangkis andalan di era 1990-an, yakni Susi Susanti.

Susi Susanti menjadi salah satu pebulutangkis terbaik Indonesia yang mampu menggebrak perbulutangkisan dunia.

Di eranya, Susi Susanti menjelma menjadi monster tunggal putri yang mengancam para pebulutangkis China, Jepang, dan Korea Selatan yang mendominasi.

Baca Juga: Lawan Susi Susanti Ditampar Pelatih Usai Kalah Memalukan di Final Sudirman Cup 1998, Siapa?

Emas Olimpiade 1992 menjadi bukti keperkasaan Susi Susanti. Ia membawa Indonesia meraih gelar di ajang Sudirman Cup 1989 setelah membungkam Korea Selatan di final.

Kemenangan Indonesia di final Sudirman Cup 1989 adalah berawal dari Susi Susanti yang mengalahkan Lee Young-suk di partai ketiga.

Baca Juga: Merinding Pengakuan Susi Susanti soal Suaka: Baik Jelek, Indonesia adalah Negara Saya

Akibat kemenangan Susi Susanti, pelatih Korea Selatan melayangkan tamparan keras ke wajah Lee Young-suk.

Berikut ini, simak Profil singkat Lee Young-suk, tunggal putri Korea Selatan yang mendapat tamparan keras usai kalah dari Susi Susanti:

Baca Juga: Gegara Teraiakan Ini, Susi Susanti Pilih Kalah dari French Open 1988

Lee Young-suk, adalah mantan atlet tunggal putri berkebangsaan Korea Selatan yang sangat bersinar di masanya.

Lee Young-suk adalah atlet yang lahir di Busan, Korea Selatan, 9 Mei 1970 silam.

Baca Juga: Susi Susanti Ungkap Fakta Sengaja Kalah French Open 1988, PBSI Baru Tahu Sekarang?

Di masanya, yakni tahun 90-an, Lee Young-suk tergolong tunggal hebat yang pernah dimiliki Korea Selatan.

Selama melangsungkan pertandingan, Lee Young-suk mengandalkan kekuatan pukulan dan kecepatan dalam melakukan serangan kepada lawan.

Baca Juga: PBSI Tak Tahu Susi Susanti Sengaja Kalah di French Open 1988 Gegara Teman Sendiri, Mengapa?

Sehingga, tak jarang lawan dibuat seolah tak berkutik melihat kecepatan dan lincahnya Lee Young-suk dalam memukul shuttlecock.

Sederet prestasi yang pernah diciptakan oleh Lee Young-suk adalah dengan menjadi juara Denmark Open 1987, Hong Kong Open 1988, dan Indonesia Open 1990.

Baca Juga: Jadwal French Open 2021 Hari Ini: 4 Bintang Indonesia Bakal Bertarung, Vito hingga The Next Susi Susanti

Ia memiliki pengalaman pahit di final Sudirman Cup 1989. Pasalnya, ia yang menjadi tunggal putri penentu justru kalah memalukan.

Melawan Susi Susanti, Lee Young-suk sudah mengamankan set pertama dengan 10-21. Di set kedua ia gagal beruntun untuk memastikan t Korea Selatan.

Baca Juga: Ada The Next Susi Susanti: Ini Daftar Susunan Pemain Indonesia vs Prancis di Uber Cup 2020

Set kedua, Lee Young-suk hanya butuh satu poin untuk menang saat kedudukan 2-10. Akan tetapi, Susi Susanti mendapat semangat untuk memang di set kedua 12-10 dan 11-0 diset ketiga.

Kekalahan itu membuat Lee Young-suk mendapat tamparan keras di pipinya oleh sang pelatih Korea Selatan, diduga kecewa dengan permainan buruk Lee Young-suk.***

Editor: Farra Fadila


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah