Saat itu di final Sudirman Cup 1989, kedudukan tim Korea Selatan lebih unggul dari Indonesia dengan 2-0. Satu kemenangan lagi dibutuhkan oleh tim Korea Selatan untuk memboyong piala Sudirman.
Baca Juga: Susi Susanti Ungkap Fakta Sengaja Kalah French Open 1988, PBSI Baru Tahu Sekarang?
Sebagai penentu kemenangan tim Korea Selatan, Lee Young-suk memulai permainan dengan apik. Di set pertama ia unggul tipis dengan 10-12 dari Susi Susanti.
Pindah di set kedua, Lee Young-suk butuh satu angka saja untuk membawa Korea Selatan menang 3-0 atas Indonesia. Hal itu lantaran Lee Young-suk berada di kedudukan 2-10.
Akan tetapi, keadaan seakan berubah dengan drastis. Susi Susanti menahan penuh serangan dari Lee Young-suk.
Baca Juga: PBSI Tak Tahu Susi Susanti Sengaja Kalah di French Open 1988 Gegara Teman Sendiri, Mengapa?
Perlahan, Susi Susanti mengubah angka dari 2-10 menjadi sedikit lebih baik, 8-10. Sementara Lee Young-suk seolah tak tahan dengan permainannya sendiri.
Susi Susanti akhirnya memperpanjang permainan hingga set ketiga setelah menang 12-10 set sebelumnya. Lee Young-suk yang menanggung tanggungjawab, justru kalah secara memalukan.
Ia yang tampil begitu agresif di gim pertama, seolah dipecundangi oleh Susi Susanti. Lee Young-suk dihajar Susi Susanti yang mengamuk dengan skor akhir 11-0.
Baca Juga: Susi Susanti Akui Sengaja Kalah di French Open 1988 Demi Perjuangkan Hal ini, PBSI Tak Tahu?