Heboh! Pembunuhan Sadis di Makassar: Ayah Bunuh Ibu dan Cor Mayat dengan Semen, Terungkap Lewat Laporan Anak K

- 30 Juni 2024, 18:28 WIB
Heboh! Pembunuhan Sadis di Makassar: Ayah Bunuh Ibu dan Cor Mayat dengan Semen, Terungkap Lewat Laporan Anak Kandung yang Mengguncang
Heboh! Pembunuhan Sadis di Makassar: Ayah Bunuh Ibu dan Cor Mayat dengan Semen, Terungkap Lewat Laporan Anak Kandung yang Mengguncang /ANTARA

MEDIA BLITAR - Kejadian mengerikan terjadi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, yang menghebohkan warga dan menjadi pusat perhatian di media sosial. Sebuah kasus pembunuhan yang dilakukan oleh seorang ayah terhadap ibunya sendiri, serta pencoran mayatnya dengan menggunakan semen, menciptakan keguncangan yang mendalam di tengah-tengah masyarakat. Video yang tersebar menunjukkan upaya petugas kepolisian dalam mengungkap kasus tersebut, yang diawali dengan pembukaan paksa pintu rumah di Jalan Kandea, Kecamatan Bontoala, Kota Makassar, pada dini hari tanggal 14 April 2024.

Baca Juga: Menggemparkan! Kasus Pembunuhan Istri di Makassar: Pria Cor Mayat Istri di Belakang Rumah, Terungkap Lewat Lap

Pengungkapan yang Mengejutkan

Kasus ini terbongkar setelah seorang gadis yang dikenal dengan inisial Vi melaporkan bahwa ibunya telah dibunuh dan mayatnya dicor dengan semen di dalam rumah. Polisi melakukan penggeledahan di rumah tersebut dan menemukan tulang belulang manusia yang telah dicor semen di bagian belakang rumah. Dari hasil penyelidikan, mayat tersebut diidentifikasi sebagai seorang wanita bernama UN yang telah menghilang sejak enam tahun lalu, tepatnya sejak tahun 2018.

Pelaku Ditangkap

Pelaku utama dalam kasus ini, seorang pria yang berinisial HK, segera ditangkap oleh pihak kepolisian setelah penemuan mayat tersebut. Kasus semakin rumit ketika alibi yang diberikan oleh HK pada awalnya, yakni bahwa istrinya kabur dengan pria lain, terbantahkan oleh pengakuan anak tunggal korban, Vi. Ini mengindikasikan bahwa kasus ini melibatkan unsur kekerasan dalam rumah tangga yang sangat mengerikan.

Pengungkapan Kapolda Sulsel

Kapolda Sulsel, Irjen Pol Andi Rian, memberikan pengungkapan terkait kasus ini. Dari keterangan Vi, diketahui bahwa ibunya tidak melarikan diri, melainkan menjadi korban kekerasan yang menyebabkan kematiannya. Kejadian tragis ini sebenarnya terjadi sejak tahun 2018, namun baru terungkap setelah pengakuan dari anak korban. Kapolda menegaskan bahwa pihak kepolisian akan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap motif sebenarnya di balik kasus ini.

Reaksi Emosional dari Anak Korban

Reaksi emosional dari Vi, yang diduga sebagai anak korban, tergambar dalam video yang beredar di media sosial. Dengan terisak-isak, Vi mengungkapkan kesedihannya di depan kerumunan warga. Kejadian tragis ini tidak hanya meninggalkan luka yang mendalam bagi keluarga korban, tetapi juga menyiratkan dampak buruk dari kekerasan dalam rumah tangga yang perlu segera diatasi.

Vi menceritakan bagaimana ia harus menyimpan rahasia ini selama bertahun-tahun sebelum akhirnya memberanikan diri melapor. Tekanan psikologis dan trauma yang dialami Vi selama bertahun-tahun sangat nyata, dan hal ini menarik simpati dari banyak pihak.

Reaksi Publik dan Media Sosial

Kejadian ini menciptakan kehebohan di tengah-tengah masyarakat Makassar dan mengingatkan kita akan pentingnya pencegahan dan penanganan kasus kekerasan dalam rumah tangga. Di media sosial, banyak netizen yang mengecam tindakan keji tersebut dan menunjukkan dukungan serta simpati kepada Vi. Banyak yang berharap agar pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal dengan perbuatannya.

Berbagai organisasi masyarakat dan lembaga perlindungan perempuan dan anak turut bersuara, menekankan pentingnya perlindungan terhadap korban kekerasan dalam rumah tangga. Mereka mendesak pemerintah dan pihak berwenang untuk lebih aktif dalam menangani dan mencegah kasus-kasus serupa di masa mendatang.

Halaman:

Editor: Ludvia Tria Fitriani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah