BMKG Berikan Peringatan! Fenomena La Lina di Indonesia

- 4 Oktober 2020, 19:28 WIB
BMKG
BMKG /

MEDIA BLITAR – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengumumkan fenomena La Lina, masyarakat diminta tetap waspada terhadap fenomena La Lina yang berkembang di Indonesia.

"Waspada Bencana Hidro-meteorologis seperti banjir dan tanah longsor," tulis laman resmi BMKG dalam keterangannya pada Sabtu, 3 Oktober 2020.

Menurut BMKG, Pemantauan terhadap anomali iklim global di Samudera Pasifik Ekuator menunjukkan bahwa anomali iklim La Nina sedang berkembang, hingga akhir September 2020.

Baca Juga: Fenomena Langka: Oktober, Indonesia Akan Alami Hari Tanpa Bayangan, Apakah Salah Satunya Daerahmu?

Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Herizal mengatakan bahwa perkembangan nilai anomali suhu muka laut di wilayah tersebut masing-masing adalah -0.6 derajat Celcius pada bulan Agustus, dan -0.9 derajat Celcius pada bulan September 2020.

Indeks ENSO (El Nino-Southern Oscillation) menunjukkan suhu permukaan di wilayah Pasifik tengah dan timur selama enam dasarian telah melewati angka -0.5 derajat Celcius,yang menjadi ambang batas kategori La Nina.

Baca Juga: Akan Ada Blue Moon hingga Hujan Meteor Taurid di Bulan Oktober 2020 yang Wajib Kamu Saksikan

BMKG dan pusat layanan iklim lainnya seperti NOAA (Amerika Serikat), BoM (Australia), JMA (Jepang) memperkirakan La Nina dapat berkembang terus hingga mencapai intensitas La Nina Moderate pada akhir tahun 2020, diperkirakan akan mulai meluruh pada Januari-Februari dan berakhir di sekitar Maret-April 2021.

Dalam catatan sejarah menunjukkan Fenomena La Nina dapat menyebabkan terjadinya peningkatan akumulasi jumlah curah hujan bulanan di Indonesia hingga 40 persen di atas normalnya.

Baca Juga: Akhir Tahun, BNPB: Targetkan Pemasangan Sistem Peringatan Dini Tsunami di Titik Ini

“Bulan Oktober-November, peningkatan curah hujan bulanan akibat La Nina dapat terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia kecuali Sumatera” tulis laman resmi BMKG. 

Selanjutnya pada Bulan Desember hingga Februari 2021, peningkatan curah hujan akibat La Nina dapat terjadi di Kalimantan bagian timur, Sulawesi, Maluku-Maluku Utara dan Papua.

Baca Juga: Terkait Isu Tsunami 20 Meter dan Gempa Megathrust, Pemilik Hotel: Tamu Mau Menginap Pada Pulang Lagi

Sedangkan Pada Oktober ini beberapa zona musim di wilayah Indonesia diperkirakan akan memasuki musim hujan.

Sebagaimana diberitakan oleh Pikiran-rakyat.com dalam artikel "Fenomena La Lina Terdeteksi Berkembang di Indonesia, Curah Hujan Meningkat, BMKG Berikan Peringatan!", peningkatan curah hujan seiring dengan awal musim hujan disertai peningkatan akumulasi curah hujan akibat La Nina berpotensi menjadi pemicu terjadinya bencana hidro-meteorologis seperti banjir dan tanah longsor.

Baca Juga: Tsunami Raksasa Mengancam Indonesia, Berikut Wilayah yang Berpotensi Dilanda Gelombang 20 Meter

Para pemangku kepentingan diharapkan dapat lebih optimal melakukan pengelolaan tata air terintegrasi dari hulu hingga hilir misalnya dengan penyiapan kapasitas sungai dan kanal untuk antisipasi debit air yang berlebih.

Untuk mengetahui perkembangan Fenomena La Lina Masyarakat, dihimbau agar terus memantau informasi dari BMKG dengan memanfaatkan kanal media sosial infoBMKG, atau langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.***

 

Editor: Annisa Aprilya Putri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah