Menhub Budi Karya Sumadi Bongkar Semua Kebohongan Terkait Covid-19, Begini Penjelasannya

- 20 September 2020, 19:00 WIB
Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi.
Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi. /ANTARA/

MEDIA BLITAR - Hampir semua sektor menjadi terganggu sejak pandemi Covid-19 melanda, tak terkecuali layanan transportasi.

Berbagai imbauan pemerintah agar masyarakat tidak sering keluar rumah, tentu sangat berdampak pada layanan transportasi. Akibatnya jumlah penumpang pada sejumlah transportasi publik menurun.

Hal ini juga diakui oleh Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dalam dialog Publik Hari Perhubungan Nasional bertajuk 'Wujudkan Asa, Majukan Indonesia'.

Baca Juga: Sinopsis Film Escobar: Paradise Lost Tayang di Trans TV, Aksi Kabur dari Kartel Narkoba

Budi Karya Sumadi yang sering dipanggil BKS menjelaskan pemenuhan kebutuhan pelayanan transportasi adalah salah satu hak dasar setiap warga negara, yang harus dipenuhi oleh pemerintah.

Dikatakan, kebutuhan pelayanan transportasi dari waktu ke waktu selalu mengalami peningkatan baik secara kualitas maupun kuantitas.

"Seiring dengan peningkatan kebutuhan pelayanan transportasi ini maka tidak sedikit timbul persoalan di dalam penyelenggaraannya, terlebih dalam masa pandemi Covid-19 seperti saat ini," kata BKS, pada Kamis 17 September 2020.

Baca Juga: Jadwal MotoGP 2020 Emilia Romagna Tayang di Trans7, Ada Peluang Muncul Juara Seri Baru

Oleh karena itu, BKS mengajak seluruh insan perhubungan untuk merapatkan barisan dalam menangani seluruh permasalahan yang ada.

Akan tetapi, belum lama ini BKS diundang dalam acara Podcast Close the Door yang merupakan acara dari YouTuber terkenal, Deddy Corbuzier.

Hal mengejutkan disampaikan BKS dalam acara podcast tersebut. Namun sebelum itu, Deddy memastikan bahwa apakah seorang BKS sebagai Menhub lebih mementingkan ekonomi daripada kesehatan? Jawaban mengejutkan pun terlontar dari BKS.

Baca Juga: SEDANG BERLANGSUNG LIVE STREAMING MotoGP Emilia Romagna 2020, Berikut Link Streaming Trans 7

"Dua kata, salah besar," kata BKS yang dikutip dari podcast Deddy Corbuzier.

BKS menjelaskan, pihaknya telah menjalankan protokol kesehatan dengan luar biasa, bahkan dia sendiri langsung mengabsen satu persatu untuk memastikan protokol kesehatan tersebut.

"Jadi sehat dulu, baru ekonomi jalan. Bagaimana mungkin kita melakukan kegiatan ekonomi kalau gak sehat?" ujar BKS.

BKS menyebutkan bahwa berita tentang wisma atlit penuh oleh pasien terjangkit virus Covid-19 adalah tidak benar.

Baca Juga: LINK LIVE STREAMING MotoGP 2020 Emilia Romagna di Trans 7: Perebutan Posisi Pertama Yang Tercepat

"Nggak, gak bener tuh, bahkan disediakan tower baru," ujar BKS.

Menurut BKS, tower baru yang disebutkan untuk pasien dan ada juga tower untuk Tenaga Kesehatan (Nakes).

Beberapa pemberitaan yang menyebutkan hal keburukan menurut BKS, bisa menjadi berita, sedangkan berita baik tidak bisa menjadi berita.

"Berita buruk adalah berita, berita baik bukanlah berita. Jadi, tugasnya kami-kami menyampaikan berita-berita yang senyatanya, bukan berita baik saja," ucap BKS.

Baca Juga: Selalu Gagal Upload foto KTP Saat Daftar Prakerja? Ini Penjelasannya dan Simak Cara Lengkapnya

Dia menjelaskan bahwa baik transportasi udara maupun darat sudah dikawal dengan baik. Mulai dari saat mereka naik, di dalam dan sebagainya, telah dikawal dengan baik oleh Kementerian Perhubungan.

"Dan Alhamdulillah, tidak ada satu catatan tertentu yang mengatakan bahwa orang naik pesawat itu ada yang terkena," kata BKS.

Deddy Corbuzier yang heran dengan penjelasan BKS kembali menanyakan hal tersebut, namun BKS menjawab bahwa sampai saat ini tidak ada tercatat kasus Covid-19 yang datang akibat menggunakan alat transportasi udara maupun darat (kereta api).

Baca Juga: Bukan Hantu, Tapi Anies Baswedan Menemukan Ini Saat Kunjungan Malam Ke Kuburan TPU Pondok Ranggon

Sebagaimana diberitakan PortalSurabaya.com pada artikel "Berita Bohong Seputar Covid-19 di Indonesia Dibongkar Menhub Budi Karya Sumadi", BKS menjelaskan adanya diskusi dengan para ahli atau pakar tertentu sebelum menjalankan protokol kesehatan.

"Kita juga diskusi dengan UI, khusus untuk udara, kereta api dengan UGM, darat dengan ITB. Mereka memberikan rekomendasi-rekomendasi, sehingga pada saat PT Kai minta ditingkatkan lagi menjadi 55 persen 60 persen, kita tanya dulu," ujar BKS.

BKS menjelaskan kembali bahwa upaya-upaya peningkatan protokol kesehatan telah dilakukan dari berbagai sektor.

Baca Juga: Jadwal Acara Trans TV Minggu 20 September 2020: Ada Film Faster dan Escobar Paradise Lost

"Dan kami dari sektor perhubungan sudah berusaha untuk melakukan itu, makanya di hari Harhubnas ini kami gunakan untuk satu campaign, campaign apa? Semangat untuk teman-teman kita yang di daerah juga tau bahwa ada tugas protokol kesehatan yang luar biasa. Nah tugas ini kita kawal," ucap BKS.

Berdasarkan penjelasan BKS tersebut bisa dilanjutkan di Channel YouTube Deddy Corbuzier.*** (Yohanes Bayu/Portal Surabaya)

Editor: Ninditoo

Sumber: Portal Surabaya (PRMN)


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah