29 Desa di Bali Termasuk Ubud Ditetapkan jadi Zona Merah Rabies, Waspada Hal Ini

- 4 Juli 2023, 14:04 WIB
Ilustrasi anjing rabies - Ubud jadi salah satu zona merah waspada rabiesdi Bali
Ilustrasi anjing rabies - Ubud jadi salah satu zona merah waspada rabiesdi Bali /Freepik/


MEDIA BLITAR – Akhir-akhir ini pemberitaan tentang infeksi rabies semakin banyak memakan korban. Dikutip dari diskes.baliprov.go.id, rabies (penyakit anjing gila) merupakan penyakit menular akut yang menyerang susunan saraf pusat pada manusia dan hewan berdarah panas yang disebabkan melalui jilatan atau gigitan hewan yang terjangkit rabies seperti anjing, kucing, kera, musang, serigala, raccoon dan kelelawar.

Adapun gejala yang dialami manusia saat terinfeksi virus rabies yaitu, demam, mual, rasa nyeri di tenggorokan, takut air (hidrophobia), takut cahaya dan liur yang berlebihan (hipersaliva). Dalam kondisi parah infeksi virus rabies dapat menyebabkan kematian.

Baca Juga: Rabies Merebak, Kemenkes Tetapkan Bali Sebagai Zona Merah Infeksi Virus Rabies

Banyaknya kasus rabies di Bali membuat 29 desa di Bali termasuk Ubud ditetapkan menjadi zona merah infeksi virus rabies. Hal ini diungkapkan melalui unggahan instagram @duniakesehatan.co.id.npada tanggal 30 juni 2023.

“Pemerintah telah memperingatkan terhadap bahaya infeksi rabies pada manusia. Sebagian besar kasus ini dilaporkan di Bali, yang mencatat 275 kasus rabies positif dari mei hingga 14 Juni 2023. Keadaan ini memaksa dinas pertanian Gianyar, Bali, menyatakan zona merah rabies,” tulis dalam unggahan instagram @duniakesehatan.go.id.

Baca Juga: Kaya Manfaat, Ini Kreasi Minuman Dari Bunga Telang yang Sehat dan Kekinian

Pencegahan rabies dapat dilakukan dengan memberikan vaksin rabies pada hewan peliharaan setiap satu tahun sekali. Segera melapor ke puskesmas atau rumah sakit terdekat apabila digigit oleh hewan terduga rabies untuk mendapatkan vaksin anti rabies (VAR).

Vaksin ini bertujuan untuk membangkitkan imunitas yang efektif sehingga terbentuk efektor imunitas dan sel-sel memori. Efektor yang terbentuk dapat berupa humoral (antibody) atau selular. Pada saat pemberian VAR perlu ditelusuri apakah penderita luka gigitan pernah mendapatkan vaksin anti rabies secara lengkap sebelumnya.

 

Baca Juga: Tips Atasi GERD: Kenali Respon Tubuh jangan Biasakan Makan Sebelum Tidur Karena Sebabkan Ini

Halaman:

Editor: Arini Kumalasari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x