Perayaan HUT RI Di Tengah Pandemi, Semua Rencana berubah, Ini Komentar Jokowi

MEDIA BLITAR - Bagi rakyat Indonesia, momen perayaan 17 Agustus merupakan hari yang paling ditunggu-tunggu, karena pada saat itulah di seluruh wilayah Indonesia merayakan hari kemerdekaan Republik Indonesia.

Namun perayaan 17 Agustus tahun ini sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

Seperti diungkapkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), menurutnya saat menjelang hari kemerdekaan seharusnya sudah ada berbagai kegiatan perayaan.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Kabar, Boneka Annabelle Kabur Dari Museum Warren. Yuk, Simak Kebenarannya!

"Semestinya, berbagai lomba dan kerumunan penuh kegembiraan, karnaval-karnaval perayaan peringatan hari kemerdekaan sudah menyelimuti suasana bulan kemerdekaan ke-75 RI pekan-pekan ini," ungkapnya dalam akun Instagram pribadi @jokowi, yang diunggah pada Jumat (14/8/2020).

"Namun, semua yang sudah kita rencanakan berubah total karena adanya pandemi Covid-19," tambahnya.

Baca Juga: Eksotis, Inilah 5 Pantai di Blitar yang Wajib Dikunjungi Saat Akhir Pekan

Menurutnya, adanya Covid-19 tidak menjadikan rasa syukur berkurang untuk memperingati HUT ke-75 RI.

"Dan kita tidak sendiri. Semua negara, sedang menghadapi masa sulit diterpa pandemi Covid-19," tambahnya.

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

Semestinya, berbagai lomba dan kerumunan penuh kegembiraan, karnaval-karnaval perayaan peringatan hari kemerdekaan sudah menyelimuti suasana bulan kemerdekaan ke-75 RI pekan-pekan ini. Namun, semua yang sudah kita rencanakan berubah total karena adanya pandemi Covid-19. Semua ini tidak boleh mengurangi rasa syukur kita dalam memperingati 75 Tahun Indonesia Merdeka. Dan kita tidak sendiri. Semua negara, sedang menghadapi masa sulit diterpa pandemi Covid-19. Semua negara, negara miskin, negara berkembang, termasuk negara maju, semuanya sedang mengalami kemunduran. Krisis perekonomian dunia juga terparah dalam sejarah. Kemunduran banyak negara besar ini bisa menjadi peluang dan momentum bagi kita untuk mengejar ketertinggalan. Inilah saatnya kita membenahi diri secara fundamental, melakukan transformasi besar, menjalankan strategi besar di bidang ekonomi, hukum, pemerintahan, sosial, kebudayaan, termasuk kesehatan dan pendidikan. Saatnya kita bajak momentum krisis ini untuk melakukan lompatan-lompatan besar.