Sejarah Hari Sumpah Pemuda 1928: Isi Teks Cerita Sumpah, Makna, Lengkap dengan Struktur Tokoh-tokohnya

- 19 Oktober 2022, 09:06 WIB
Sejarah Hari Sumpah Pemuda 1928: Isi Teks Cerita Sumpah, Makna, Lengkap dengan Struktur Tokoh-tokohnya/Situs/kebudayaan.kemdikbud.go.id/
Sejarah Hari Sumpah Pemuda 1928: Isi Teks Cerita Sumpah, Makna, Lengkap dengan Struktur Tokoh-tokohnya/Situs/kebudayaan.kemdikbud.go.id/ /

MEDIA BLITAR – Sumpah Pemuda memiliki makna tersendiri bagi sejarah bangsa. Sumpah Pemuda adalah suatu pergerakan kemerdekaan Republik Indonesia yang dilakukan oleh para pemuda-pemudi Indonesia dengan menyatakan janji satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa.

Isi Sumpah Pemuda yang dicetuskan pada 28 Oktober 1928 adalah ikrar bertanah air satu, berbangsa satu, berbahasa satu: Indonesia. Sumpah Pemuda tercetus dalam Kongres Pemuda II tanggal 28 Oktober 1928.

Namun dua tahun sebelumnya, seperti diungkap Sudiyo lewat buku Perhimpunan Indonesia sampai dengan Lahirnya Sumpah Pemuda (1989), telah dilakukan Kongres Pemuda I mulai tanggal 30 April hingga 2 Mei 1926 di Batavia (Jakarta).

Baca Juga: Sejarah Lengkap Lahirnya Hari Sumpah Pemuda Lengkap dengan Isi Teks Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928

Sejarah Sumpah Pemuda (27 – 28 Oktober 1928)

Gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua berasal dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggota pelajar dari seluruh indonesia.

Atas inisiatif PPPI, kongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat. Sehingga menghasilkan Sumpah Pemuda.

Di antaranya Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Bataks Bond, Pemoeda Indonesia, Jong Islamieten Bond, Jong Celebes, Sekar Rukun, Jong Ambon, dan Pemuda Kaum Betawi. Kongres ini dilaksanakan di tiga gedung serta tiga rapat yang berbeda untuk menghasilkan Sumpah Pemuda:

Baca Juga: Sudah Siap Kaya Mendadak 2023? Ini Kumpulan Uang Kuno Jadi Incaran Kolektor Bisa Capai Ratusan Juta

Rapat Pertama, Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (Sabtu, 27 Oktober 1928)

Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Lapangan Banteng. Dalam sambutannya, Soegondo berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda. Acara dilanjutkan dengan uraian Moehammad Jamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.

Rapat Kedua, Gedung Oost-Java Bioscoop (Sabtu, 28 Oktober 1928)

Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas masalah pendidikan. Kedua pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, sependapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak juga harus dididik secara demokratis.

Lahirnya Sumpah Pemuda Kongres Pemuda II dilangsungkan selama dua hari pada 27 dan 28 Oktober 1928 di Batavia. Hari pertama, kongres menempati Gedung Katholikee Jongelingen Bond atau Gedung Pemuda Katolik, sedangkan kongres di hari kedua diadakan di Gedung Oost Java (sekarang di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat).

Baca Juga: Inilah Sosok Hanindhito Pramana Bupati Kediri, Temukan Proyek Pasar Wates Tak Sesuai Spek: Ini Uang Rakyat!

Tujuan Kongres Pemuda II antara lain:

(1) Melahirkan cita cita semua perkumpulan pemuda pemuda Indonesia,

(2) Membicarakan beberapa masalah pergerakan pemuda Indonesia; serta

(3) Memperkuat kesadaran kebangsaan dan memperteguh persatuan Indonesia.

Kongres ini diikuti oleh lebih banyak peserta dari kongres pertama, termasuk Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI), Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Bataks Bond, Jong Islamieten Bond, Pemuda Indonesia, Jong Celebes, Jong Ambon, Katholikee Jongelingen Bond, Pemuda Kaum Betawi, Sekar Rukun dan lainnya.

Hadir pula beberapa orang perwakilan dari pemuda peranakan kaum Tionghoa di Indonesia dalam Kongres Pemuda II ini, seperti Oey Kay Siang, John Lauw Tjoan Hok, dan Tjio Djien Kwie, namun asal organisasi/perhimpunan mereka belum diketahui.

Baca Juga: Crystal Palace vs Wolves Live Streaming Premier League 2022-23: Tayang Dini Hari 02.15 WIB

Rapat Ketiga, Gedung Indonesische Clubhuis Kramat (Minggu, 28 Oktober 1928)

Pada sesi berikutnya, Soenario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan. Sedangkan Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional. Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan.

Sebelum kongres ditutup diperdengarkan lagu “Indonesia” karya Wage Rudolf Supratman. Lagu tersebut disambut dengan sangat meriah oleh peserta kongres. Kongres ditutup dengan mengumumkan rumusan hasil kongres. Oleh para pemuda yang hadir, rumusan itu diucapkan sebagai Sumpah Setia, berbunyi:

Baca Juga: Cara Main Kalkulator Saman Brembo yang Viral di TikTok, Tutorial Untuk HP Android dan iPhone

Isi Teks Sumpah Pemudah 1928

Berikut ini adalah isi dari Kongres Sumpah Pemuda II tanggal 28 Oktober 1928 :

PERTAMA.

Kami Poetera Dan Poeteri Indonesia,
Mengakoe Bertoempah Darah Jang Satoe,
Tanah Indonesia.

KEDOEA.

Kami Poetera Dan Poeteri Indonesia,
Mengakoe Berbangsa Jang Satoe,
Bangsa Indonesia.

KETIGA.

Kami Poetera Dan Poeteri Indonesia,
Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean,
Bahasa Indonesia.

Baca Juga: Film Wakanda Forever Segera Dirilis, Penggemar Heboh Isu Versi Baru Black Panther Lebih dari Satu

Stuktur Panitia Tokoh-tokoh Kongres Sumpah Pemuda 2 (27 – 28 Oktober 1928)

Kongres pemuda 2 diselenggarakan pada 27-28 Oktober 1928 di Weltevreden oleh sebuah panitia dengan susunan sebagai berikut:

Ketua: Soegondo Djojopoespito (PPPI)
Wakil Ketua: R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)

Sekretaris: Muhammad Yamin (Jong Sumatranen Bond)
Bendahara: Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)

Pembantu I: Djohan Mohammad Tjaja (Jong Islamieten Bond)
Pembantu II: R. Katja Soengkana (Pemuda Indonesia)

Pembantu III: R. C. L. Senduk (Jong Celebes)
Pembantu IV: Johannes Leimena (Jong Ambon)

Pembantu V: Rochjani Soe’oed (Pemoeda Kaoem Betawi)

Demikianlah Sejarah Hari Sumpah Pemuda 1928: isi teks cerita sumpah, makna, lengkap dengan struktur tokoh-tokohnya.

***

Editor: Arini Kumalasari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x