Menteri ESDM Perintahkan SPBU Vivo Naikan Harga BBM, Pengamat: Kebijakan Tidak Masuk Akal, Apakah ada KKN?

- 5 September 2022, 16:09 WIB
Menteri ESDM Perintahkan SPBU Vivo Naikan Harga BBM, Pengamat: Kebijakan Tidak Masuk Akal, Apakah ada KKN?
Menteri ESDM Perintahkan SPBU Vivo Naikan Harga BBM, Pengamat: Kebijakan Tidak Masuk Akal, Apakah ada KKN? /Dok. MediaBlitar/

MEDIA BLITAR - Menteri ESDM Arifin Tasrif dikabarkan perintahkan SPBU Vivo untuk menaikkan harga BBM Revvo 89, setelah sebelumnya pemerintah menaikkan harga BBM Pertalite menjadi Rp 10.000 pada 3 September 2022 pukul 14.30.

Kabar tersebut seketika langsung direspon oleh pengamat ekonomi Anthony Budiawan, melalui cuitan akun twitter pribadinya @AnthonyBudiawan.

Melalui cuitannya, Anthony Budiawan mengatakan bahwa perintah untuk menaikan harga BBM Vivo, tidak masuk akal dan sangat mencurigakan.

Baca Juga: Harga Solar Meroket Tajam, Nelayan Alami Kerugian hingga Pilih Ogah Melaut

Baca Juga: Dimana Saja Lokasi SPBU Vivo? BBM Murah yang Viral, Lengkap Informasi Harga dan Jenisnya

"Perintahkan Vivo naikkan harga merupakan kebijakan tidak masuk akal, merugikan keuangan rakyat untuk memberi keuntungan kepada Vivo: transfer uang rakyat kepada pengusaha SPBU Kenapa? Siapa diuntungkan kalau Vivo untung? Apakah ada KKN? KPK masih ada,” tulisnya, seperti dikutip MEDIABLITAR.com dari akun twitter @AnthonyBudiawan.

Menurutnya, perintah Menteri ESDM untuk menaikan harga BBM di SPBU Vivo, justru menunjukan jika ada upaya untuk mencari keuntungan besar lewat kenaikan harga Pertalite ke angka Rp10.000.

Lebih lanjut dalam cuitannya, katanya jika masyarakat membeli BBM swasta, pemerintah seharusnya senang, lantaran beban tanggungan subsidi seharusnya berkurang jika tidak dikonsumsi masyarakat.

Baca Juga: Perbandingan Kualitas Bensin Revvo 89 dan Pertalite, Lebih Bagus Mana? Harga Vivo Lebih Murah

Baca Juga: Anti Boros! 7 Tips Cara Berkendara Irit Bensin Meski Harga BBM Pertalite dan Pertamax Naik

Kalau pertalite Rp10.000/liter masih subsidi, pemerintah harusnya senang masyarakat beli BBM dari Spbu lainnya: subsidi pertalite berkurang. Perintahkan Vivo naikkan harga, indikasi Pertamina mau dongkrak penjualan pertalite: Rp10.000/liter untung besar?” katanya melanjutkan.

Tak sampai di situ, terkait dengan perintah menaikkan harga BBM Vivo, Anthony Budiawan juga mengingatkan pemerintah terkait undang-undang anti monopoli yang rentan dilanggar Menteri ESDM.

Perintah menaikkan harga BBM kepada Vivo sangat berbahaya, bisa melanggar UU Antimonopoli: Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, antara lain praktek kolaborasi menentukan harga tertentu, atau price fixing? Hukumannya adalah pidana?,” kata Anthony Budiawan melanjutkan cuitannya.

Baca Juga: Daftar Lokasi SPBU Vivo di Indonesia, Lengkap Beserta Daftar Harganya: Jual BBM Lebih Murah

Baca Juga: Cek Perbandingan Harga BBM Negara-Negara Asia Tenggara dan Indonesia, Mana yang Murah?

Di sisi lain, BBM Vivo jenis Revvo 89 yang dibanderol Rp8.900 lebih murah dari Pertalite Rp.10.000 dikabarkan mendadak hilang di pasaran.

Hal itu diungkapkan oleh netizen yang mendapati beberapa lokasi SPBU Vivo, seperti salah satunya di Antasari Jakarta Selatan, telah memadamkan banderol harga bensin Revvo 89.

Terpantau di SPBU Vivo Antasari, sekarang BBM Vivo jenis Revvo 89 yang harga Rp 8.900 per liter kosong, logo harganya udah: 0000 alias di tutup," tulis akun @arielpenditabok.

Untuk daftar lokasi alamat SPBU Vivo di Indonesia lengkap dengan daftar harganya, bisa cek dalam link DI SINI

***

Editor: Ninditoo

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x