Sebelumnya RSUD dr Soetomo merawat delapan dari 17 korban perosotan ambrol, namun satu orang korban sudah diizinkan pulang usai kondisinya membaik.
Menurut Joni, korban perosotan yang kini dirawat berusia dewasa dan anak-anak, dimana sebagian dari mereka merupakan saudara.
Selain penanganan medis, RSUD dr Soetomo Surabaya juga akan memberikan pemulihan trauma kepada korban, sesuai dengan permintaan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
"Semuanya sudah didukung oleh Gubernur Khofifah dan Menko PMK Muhadjir Effendy. Pihak keluarga sudah diedukasi. Pasien tadi kelihatannya ketakutan dan trauma karena bisa dibayangkan jatuh dari ketinggian seperti itu," katanya, dikutip dari Antara.
Joni mengatakan trauma healing harus dilakukan saat kondisi korban mulai stabil dilihat dari waktu, orang, dan tempat, mengingat insiden ambrolnya perosotan itu terjadi tidak terduga.
Baca Juga: Waspada Oknum Penyebar Hoax Manipulasi Judul Pemberitaan Pikiran Rakyat, Menag Ikut Jadi Korban
"Kalau dilihat tadi wajahnya tegang. Kita bisa memaklumi, jatuh seperti itu tidak diduga-duga," ucap dia.
Sementara itu, terkait biaya perawatan korban, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memastikan pihak manajemen Kenjeran Park akan bertanggung jawab menanggung seluruh biaya penanganan sampai dengan sembuh total.
Selain itu, pihak manajemen juga akan memberikan santunan kepada keluarga korban runtuhnya perosotan tersebut.