Stafsus Sri Mulyani, Prastowo Yustinus Sebut Perbandingan Gaji PNS dari Era Gus Dur hingga Jokowi Mengecoh

MEDIA BLITAR – Staf khusus Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sekaligus pengamat perpajakan, Prastowo Yustinus, menanggapi twit dari Partai Demokrat, Cipta Panca yang menganggap bahwa masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dibenci oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) terkait soal gaji.

Cipta Panca pada Selasa, 30 November 2021, berkicau soal gaji PNS di periode ke periode, dia bahkan juga mengunggah data gaji PNS dari era Gus Dur hingga Jokowi.

Baca Juga: Puluhan Ribu ASN Terima Dana Bansos, Tapi Terancam Pemotongan Gaji Kenapa?

"Emang beda kalau dilihat pakai data perbedaannya. Gaji PNS dari masa ke masa. Tapi tetap aja SBY dibenci PNS terutama @dayatia," kata Cipta Panca (@panca66).

Merespons cuitan tersebut, Prastowo pun mempertanyakan apakah memang benar masa pemerintahan SBY dibenci oleh PNS?

Menurutnya, perbandingan gaji dalam datang yang disuguhkan tersebut adalah sebuah kecohan, sebab birokrat bekerja profesional untuk pemerintah dan melayani rakyat.

Baca Juga: Sheila Marcia Akui Pernah Tinggal di Kontrakan Penuh Kelabang dan Cukupi Kebutuhan dari Gaji Suami Rp 2 Juta

Bahkan, kata dia, di era Jokowi skema tunjangan kinerja yang diperkuat sebagai bagian reformasi. Kemudian adanya THR PNS atau gaji ke-14 itu baru ada atau disahkan pada tahun 2016.

"Mosok Pak @SBYudhoyono dibenci PNS? Birokrat itu bekerja profesional untuk pemerintah dan melayani rakyat. Perbandingan gaji ini mengecoh," kata Prastowo Yustinus dikutip dari akun Twitter @pratow.

"Di era Pak @jokowi justru skema tunjangan kinerja yang diperkuat sebagai bagian reformasi birokrasi. THR PNS (Gaji ke-14) itu baru ada tahun 2016," sambungnya.

Baca Juga: Kenapa Laptop dan Ponsel Fasilitas Kantor Tak Dikenai Pajak Natura, Begini Penjelasan Menkeu Sri Mulyani

Inilah data gaji PNS dari periode ke periode yang diunggah oleh Cipta Panca dari Gus Dur hingga Jokowi yang dianggap mengecoh.

Era Gus Dur

• 2002: Naik 250 persen
• 2003: Tunjangan masuk ke gaji pokok

Era Megawati

• 2003: Tidak ada kenaikan
• 2004: Tidak ada kenaikan
• 2005: Tidak ada kenaikan

Baca Juga: Jokowi Peringatkan Masyarakat Indonesia Agar Selalu Waspada, Imbas Muncul Varian Baru COVID-19 Omicron

Era SBY

• 2006: Naik 15 persen
• 2007: Naik 20 persen
• 2008: Naik 20 persen
• 2009: Naik 15 persen
• 2010: Naik 5 persen
• 2011: Naik 10 persen
• 2012: Naik 10 persen
• 2013: Naik 7 persen
• 2014: Naik 6 persen

Era Jokowi

• 2015: Tidak ada kenaikan
• 2016: Tidak ada kenaikan
• 2017: Tidak ada kenaikan
• 2018: Tidak ada kenaikan
• 2019: Rencana naik 5 persen.

***