Berikan Komentar Terkait KRI Nanggala 402, Muhammad Ali: Tidak Ada Bunyi Ledakan

- 5 Mei 2021, 20:02 WIB
Perwira Tinggi TNI AL Laksamana Muda Muhammad Ali menjawab terkait penyebab tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala 402.
Perwira Tinggi TNI AL Laksamana Muda Muhammad Ali menjawab terkait penyebab tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala 402. /Youtube.com/Deddy Corbuzier/

MEDIA BLITAR – Kabar duka KRI Nanggala 402 masih sangat membekas di hati rakyat Indonesia. Bagaimana tidak, 53 putra terbaik bangsa tersebut telah dinyatakan gugur.

Laksamana Muda TNI Muhammad Ali, S.E., M.M  yang merupakan Komandan dari KRI Nanggala 402 di tahun 2004 silam berikan pernyataanya.

Dilansir dari kanal YouTube Deddy Corbuzier, Muhammad Ali menjawab beberapa pertanyaan dari Deddy Corbuzier terkait tenggelamnya KRI Nanggala 402.

Baca Juga: Torino Kirim Parma Degradasi ke Serie B Usai Menang Tipis 1-0

“Ada berita-berita yang aneh-aneh, kita mulai dari itu dulu. Katanya KRI Nanggala ini ditembak?,” tanya Deddy Corbuzier.

Karena banyaknya berita yang beredar di media bahwa KRI Nanggala diduga ditembak oleh beberapa negara seperti Rusia, Perancis, dan China.

“Kondisi saat itu kelihatannya tidak mungkin, karena pada saat itu kita berlatih, dan pada saat itu banyak kapal permukaan juga yang mempunyai sonar,” jawab Muhammad Ali.

Ketika latihan itu juga tidak ditemukan kontak lain selain kapal selam KRI Nanggala 402.

Baca Juga: Mantan Persib Bandung, Billy Keraf Siap Bersaing di Lini Tengah Persita Tangerang

“Saat ini kita juga tidak bermusuhan, apa alasannya menembak. Dan yang paling jelas, yang paling pasti, tidak ada bunyi ledakan. Ledakan di bawah air itu diperbesar atau dilipatgandakan dengan density air laut, jadi dia ledakannya besar jadi pasti terdengar,” tambah Muhammad Ali.

Jika ada ledakan pasti terdengar oleh sonar, namun jika pada kedalaman 13 meter terjadi ledakan itu pasti aka nada semburan air ke atas dan terlihat.

“Ada yang mengatakan bahwa kapal selam itu harusnya di negara-negara maju 30 tahun usianya,” tanya Deddy Corbuzier lagi.

Baca Juga: Manjanya Rafathar pada Nagita Slavina yang Sedang Hamil Muda, Cemburu sama Dedek Bayi

“Jadi kapal selam yang kita miliki KRI Nanggala ini adalah jenisnya atau kelasnya 209/1300. Ada yang lebih tua dari KRI Nanggala, mungkin ada yang seumuran yang digunakan Korea Selatan juga yang digunakan 209/1200, nah itu sampai sekarang masih operasional,” jawab Muhammad Ali.

“Mungkin bagi negara maju, negara yang sudah anggaran militernya besar mungkin saja bisa dianggap tua dan diganti dengan yang baru, tapi untuk beberapa negara juga masih menggunakan kapal selam jenis ini,” tambah Muhammad Ali.

Sementara itu, untuk perawatan disebutnya sistem pemeliharaan perencana. Selain itu juga ada tim yang memeriksa kelayakan kapal sebelum kapal tersebut beroperasi.

Baca Juga: 9 Tahun Hidup di Indonesia, Haruka Nakagawa Akui Betah hingga Tak Mau Balik ke Jepang!

“Menurut bapak, apakah pemerintah kita sudah cukup ngurusinnya pak?” tanya Deddy Corbuzier.

“Kalo menurut saya sudah, jadi memang sudah diperhitungkan bahwa makanya kapal selam ini dipersiapkan untuk diganti memang dengan kelas yang baru,” jawab Muhammad Ali.

Namun, dalam pelaksanaanya tentunya akan bertahap dan disesuaikan dengan anggaran yang tersedia.

Baca Juga: Arsy Mulai Berani Tampil di Atas Panggung! Ini Daftar Lagu yang Dinyanyikan, Nomor 4 Jarang Didengar

“Apakah tentara-tentara ini ketika masuk kapal selam juga punya ketakutan kalo ini akan tenggelam, atau sama sekali gak ada?,” tanya Deddy Corbuzier lagi.

“Pasti ada rasa takut awalnya, tapi karena di pendidikan itu sudah diajarkan cara mengatasi kapal selam kemudian filosofi dari operasional kapal selam itu bagaimana, maka dia sudah bisa mulai percaya diri untuk mengawaki,” jawab Muhammad Ali.***

Editor: Rezky Putri Harisanti

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x