Fokus Penaggulangan Bencana dan Tunda Vaksinasi di NTT, Menkes Optimis Daerah Terpencil Lainnya Tetap Berjalan

- 9 April 2021, 20:14 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. /Twitter.com/@setkabgoid

MEDIA BLITAR - Siklon Tropis Seroja yang terjadi di Nusa Tenggara Timur (NTT) sejak 2 April lalu menyebabkan terjadinya bencana alam. Akibat dari bencana alam tersebut, program vaksinasi COVID-19 terpaksa harus ditunda.

Dilansir dari laman kemkes, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin pada Selasa, 6 April 2021 lalu menyampaikan bahwa, dengan banyaknya dampak yang ditimbulkan oleh bencana alam di NTT, Prioritas utama sekarang adalah penanggulangan bencana.

Banyak pihak termasuk Kementerian Kesehatan fokus ke penanggulangan bencana supaya segera seluruh masyarakat yang menjadi korban bencana alam bisa segera ditangani.

Baca Juga: 7 Ciri Anda Mempunyai  Ikatan Batin Terhadap Seseorang, Nomor 2 Sering Dilakukan Tapi Tidak Disadari

“Jadi banyak yang terkena dampak di Nusa Tenggara Timur. Prioritas kita adalah sekarang penanggulangan bencana dulu jadi otomatis vaksinasinya kita tunda, kita fokus ke penanggulangan bencana supaya segera rekan-rekan kita yang terkena dampak baik itu wafat ataupun luka bisa segera ditangani,” kata Menkes Budi.

Siklon Tropis Seroja adalah kejadian iklim yang terbesar yang pernah terjadi di Indonesia. Biasanya daerah yang terkena Siklon Tropis Seroja merupakan daerah-daerah subtropis seperti Australia atau Philipina.

Berdasarkan laporan yang diterima oleh Menkes Budi dari Ketua BMKG, suhu laut di NTT sedang mengalami kenaikan, yang biasanya 26 sampai 27 derajat celsius, sekarang sudah 30 derajat celsius.

Baca Juga: 4 Kebiasaan Buruk Ini Sering Diremehkan Picu Stroke Sebelum Usia 45 Tahun, Nomor 1 Biasa Dilakukan

Kementerian Kesehatan sudah membuat sekitar 10 pos kesehatan dan tim kesehatan dari berbagai daerah sudah didatangkan ke lokasi bencana, terutama anestesi dan ortopedi karena banyak warga mengalami patah tulang kemudian perlu segera dilakukan operasi.

Selain tertundanya program vaksinasi COVID-19 di NTT, ada program vaksinasi di pulau-pulau terluar Indonesia yang masih harus segera dijalankan.

Menkes Budi mengungkapkan optimis tetap bisa berjalan, karena Kemenkes telah membangun 10 ribu Puskesmas yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Baca Juga: Rachel Vennya Sukses Galang Dana hingga Rp1 Miliar untuk Korban Bencana NTT

Menkes Budi juga menyatakan ada empat Puskesmas di pulau terpencil di wilayah NTT yang bisa menjadi sentra vaksinasi dan sudah memiliki logistik vaksinasi, ada Pulau Ile Boleng, Pulau Wai Marang, Baniona, Waiwadan.

“Itu adalah 4 Puskesmas yang ada di pulau-pulau terpencil di Nusa Tenggara Timur yang bisa menjadi sentra vaksinasi dan sudah memiliki logistik vaksinasi. Kita bersyukur kita sudah punya lebih dari 10 Puskesmas dan rutin melakukan vaksinasi. Jadi dari segi infrastruktur tidak terlalu khawatir,” jelas Menkes Budi.

Bukan hanya NTT saja yang terdampak bencana alam akibat Siklon Tropis, beberapa daerah di NTB juga mengalami hal yang sama. Tak lupa kekuatan penuh TNI Polri juga dikerahkan untuk turut membantu penanganan bencana alam di NTT dan NTB  tersebut. ***

Editor: Rezky Putri Harisanti

Sumber: Kemkes.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x