MEDIA BLITAR – Kementerian agama menetapkan tahun ini bulan Ramadhan 1442 Hijriyah, diperbolehkan sholat Tarawih dan sholat Ied di Masjid secara berjamaah akan tetapi ada ketentuan khusus bagi jamaah yang akan sholat tarawih di Masjid.
Dikutip MediaBlitar.com melalui artikel Antara, sholat Tarawih dan sholat Ied diperbolehkan dalam surat edaran Nomor 3 tahun 2021 yang sudah terbit pada hari Senin, diperbolehlan sholat tarawih dan sholat Idul Fitri harus dengan dibatasi jamaah hanya 50 persen dari total kapasitas tempat yang digunakan.
Selain itu pemerintah juga memperbolehkan sholat Idul Fitri 1 Syawal 1442 H/2021 M yang akan dilaksanakan di lapangan atau pun di Masjid,tetapi juga harus memperhatikan protokol kesehatan secara ketat.
Sementara itu, jika perkembangan Covid-19 mengalami peningkatan yang sesuai dengan Gugus Tugas Percepatan Covid-19 untuk seluruh wilayah negeri atau ketentuan pemerintah daerah masing-masing.
Akan tetapi sholat fardhu berjamaah, tarawih maupun tadarus al-quraan juga tetap harus memperhatikan protokol kesehatan dalam melakukan pelaksanaan, namun pelaksanaan ceramah, pengajian, taushiyah, kultum ramadhan, akan dibatasin dengan waktu paling lama 15 menit.
Akan tetapi, bulan Ramadhan yang memperingati Nuzulul Quraan akan tetap dilaksanakan dengan dibatasi paling banyak 50 persen jamaah, dengan adanya pemerintah dan kementerian agama yang memberitahukan tentang perbolehkan sholat di Masjid yang harus mengikuti protokol kesehatan.
Aturan ini dimulai sejak hari pertama puasa sampai menjelang sholat idul fitri agar mengurangin penyebaran virus Covid-19, namun aturan baru yang sudah ditetapkan Muhammadiyah tidak diperbolehkan sholat di Masjid dan melakukan sholat dirumah masing-masing.