MEDIA BLITAR - Ikon dan animasi dari alat musik asal Indonesia yaitu 'angklung', ditampilkan dalam Google Doodle hari ini.
Di balik Google Doodle yang menampilkan angklung, ada fakta menarik yang bisa kamu simak.
Apa saja? Mulai dari asal usul, hingga keutamaannya dalam ritual. Simak Ulasannya.
Baca Juga: Lirik Lagu Hayya Hayya Better Together OST Piala Dunia Qatar 2022: Hayya, Hayya, Hayya (Yeah)
Asal-usul nama Angklung
Angklung berasal dari kebudayaan masyarakat Sunda. Nama angklung berasal dari kata Angkleungan yang memiliki makna menggerakan bambu.
Nama tersebut diduga diambil dari cara memainkan alat musik bambu tersebut, yakni dengan cara menggerakan batang bambu (mengakleung) yang kemudian berbunyi klung-klung.
Digunakan dalam ritual
Angklung awalnya digunakan sebagai alat musik dalam ritual pemujaan Dewi Asri (Nyai Sri Pohaci) pada abad 12 hingga 16 yang lalu.
Dalam kebudayaan Sunda, Nyai Sri Pohaci adalah sosok dewi mitologis yang melambangkan kesuburan dan padi yang merupakan bagian dari keyakinan masyarakat Sunda kala itu.
Baca Juga: Lirik Lagu Malu Malu Single Terbaru V1RST yang Viral di Tiktok: Adu Du Duh… Berhenti Jantungku
Ditakuti pasukan penjajah
Angklung dipercaya sangat ditakuti oleh pasukan para penjajah karena dinilai memiliki reputasi mistis.
Bahkan, Pemerintah Belanda pernah menerbitkan kebijakan untuk melarang penggunaan Angklung sehingga hanya masyarakat menengah ke bawah saja yang bisa menggunakannya.
Waktu khusus pembuatan Angklung
Masyarakat Sunda mengenal waktu-waktu khusus untuk membuat Angklung, yakni pada pagi hari sekira pukul 9.00 WIB atau siang menjelang sore 14.00 WIB.
Orang Sunda percaya bahwa waktu-waktu tersebut merupakan saat tepat membuat Angklung karena air kandungan air dalam bambu yang sedikit.